METROPOLITAN – Calon wakil wali kota Bogor nomor urut empat Sugeng Teguh Santoso (STS) terus berupaya membuat program inovatif untuk Kota Bogor ke depannya. Salah satunya dengan rencana membangkitkan kembali 68 koperasi di Kota Bogor yang nyaris mati suri. Langkah ini dilakukan sebagai solusi agar masyarakat tidak terjerumus ke renternir.
Semangat membangkitkan koperasi ini muncul lantaran lelaki yang juga Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (Sekjen DPN) Peradi ini sering memberi pendampingan untuk warga. Dari sejumlah kasus yang ditangani, masalah renternir tercatat paling banyak dialami warga.
“Atas dasar itu saya memiliki semangat kuat untuk kembali membangkitkan 68 koperasi di Kota Bogor. Sehingga masyarakat tidak terjerumus ke rentenir yang menerapkan suku bunga tinggi,” kata STS.
STS mengatakan, lima tahun lalu ada 68 koperasi di Kota Bogor yang aktif dan bisa membantu perekonomian masyarakat Kota Bogor. Namun entah kenapa koperasi tersebut vakum dan seperti mati suri. Padahal, keberadaan koperasi bisa menjadi wadah menumbuhkembangkan ekonomi di wilayah.
“Ada 68 koperasi resmi yang didirikan oleh pemkot. Karena tidak ada dukungan dari pemkot, sekarang vakum. Akhirnya banyak warga yang memilih pinjam ke rentenir,” ujar lelaki yang berpasangan dengan Dadang Iskandar Danubrata ini.
STS menjelaskan, koperasi ini sebetulnya tidak meminta dukungan uang. Mereka hanya minta difasilitasi seperti kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk bisa mengelola pinjaman murah kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi lari ke renternir.
“Dengan program Setara dan pengaktifan koperasi, UMKM juga bakal hidup dan masyarakat tidak lagi terjebak rentenir,” yakin STS.
Sebagai advokat, alumni Universitas Indonesia (UI) ini telah mengabdikan seluruh hidupnya dengan membela ratusan perkara masyarakat di seluruh Indonesia. Kebiasaan membela rakyat kecil yang sedang terbelit masalah hukum ini membuat STS dijuluki ‘Sang Pembela’.
“Kalau selama membantu masyarakat di Kota Bogor, memang paling banyak masalah rentenir. Tentunya permasalahan ini perlu cepat ditangani Pemkot Bogor. Saya memiliki program pengaktifan 68 koperasi dan pengembangan ekonomi kelurahan,” tandasnya. (ads/ fin/dik/c/run)