METROPOLITAN - 10 hari jelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumpulkan petinggi partainya di kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa, Bukit Hambalang, kemarin. Selain evaluasi Pilkada 2018, pertemuan yang digelar tertutup ini juga membahas persiapan menghadapi Pemilu 2019. “Ini sebetulnya acaranya internal, Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) untuk mengevaluasi Pilkada hingga menghadapi Pileg dan Pilpres 2019. Beliau juga menyampaikan perkembangan dan arahan yang harus ditindaklanjuti untuk menguatkan organisasi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo saat ditemui wartawan usai acara. Meski demikian, Edhy mengaku pertemuan itu tidak berbicara spesifik soal nama-nama cawapres yang kemungkinan dipinang Prabowo. Prabowo hanya melaporkan hasil persiapan pencapresan yang sudah dikomunikasikan dengan parpol calon koalisi yaitu PKS, PAN, Demokrat dan PBB. “Masalah pilpres beliau meminta semua yakin di tengah komunikasi yang terus berjalan dan semua sangat setuju. Masih ada waktu beberapa hari lagi. Intinya kami menyatukan visi agar tidak tercerai-berai, mudah terpancing dan lainnya,” terangnya. Soal pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bamabng Yudhoyo (SBY) kemarin, Edhy tak memungkiri jika pertemuan itu terkait kemungkinan koalisi di Pilpres 2019. Menurutnya, dalam pertemuan itu SBY tidak menyebutkan calon wakilnya harus Agus Harimukti Yudhoyono (AHY). SBY menyiapkan calon wakil tetapi tidak mutlak dan wajib. “Tapi Pak Prabowo juga menyampaikan tidak masalah kalau pun AHY menjadi v cawapres. Ini pertemuan dengan Pak SBY pertama setelah pertemuan Cikeas yang khusus membicarakan situasi negara dan membahas kemungkinan koalisi bisa diputuskan. Yang jelas pertemuan semalam sudah ada keputusan utama dan semua dalam satu paham pemikiran tentang negara ini,” pungkasnya.(fin/b/sal)