Satu tahun menjabat sebagai wakil rakyat di Kabupaten Bogor,tak membuat Yuyud Wahyudin merasa puas diri. Yuyud kembali mengikuti bursa pencalonan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 Kabupaten Bogor. Lantas, hal seperti apa yang ingin dilakukannya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 3 Januari 1964 itu:
Sejak kapan Anda dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor?
Saya dilantik sejak Agustus 2014. Ini merupakan periode pertama saya menjadi wakil rakyat di Kabupaten Bogor. Kini, saya menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor.
Apa yang mendorong Anda saat itu ingin menjadi seorang wakil rakyat?
Setiap orang punya keinginan, diantara keinginan itu saya ingin bisa bermanfaat buat masyarakat. Kasarnya, kalau kita membantu orang sebagai warga biasa ya hanya seberapa. Sedangkan, ketika saya berkiprah di politik khususnya menjadi anggota dewan tentu saya bisa membantu warga, ribuan hingga ratusan orang dengan kebijakan politik itu.
Lalu, apa yang melatarbelakangi Anda mau mencalonkan kembali di Pileg 2019?
Masih ada mimpi-mimpi yang sepenuhnya belum saya realisasikan, dengan berbagai kebatasan dan urusan sebagai anggota dewan. Sehingga, seandainya saya masih diizinkan menjabat kembali di periode selanjutnya, saya ingin tuntaskan itu. Karena lima tahun saja belum cukup, masih perlu satu periode lagi.
Terobosan seperti apa yang ingin Anda wujudkan?
Saya ingin mendorong beberapa Raperda penting untuk masyarakat agar bisa diwujudkan. Misalnya Reforma Agraria, karena selain legalisasi lahan masyarakat, banyak juga lahan negara yang perlu diserahkan ke masyarakat untuk dikelola. Lalu, Raperda Pertambangan Rakyat, karena banyak warga kehilangan pekerjaan akibat tambang illegal ditutup. Kemudian, Raperda toko modern, agar warung kecil bisa bersaing. Ke depan saya ingin ada Perda soal ini.
Selain itu ada lagi?
Saya juga sebenarnya ingin ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus di Kabupaten Bogor yang bergerak di bidang pertanian Kemudian juga pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Sehingga masyarakat berdaya dan mandiri. Ini perlu regulasi agar bisa maksimal di kelola karena potensi Kabupaten Bogor sangat luar biasa. Tahun ini kami di Komisi II juga sedang mendorong Raperda Pemberdayaan Koperasi dan UMKM untuk memperkuat usaha masyarakat.
Selama menjadi anggota DPRD apakah ada pengalaman menarik yang Anda rasakan?
Capek iya, dengan tugas yang cukup menguras waktu d a n pikiran. Tapi saya menikmati itu. Di rumah pun saya tetap mendengar aspirasi masyarakat karena selalu saja ada warga yang datang ke rumah. Mulai dari curhat soal masalah kesehatan, pendidikan bahkan ada yang sampai urusan rumah tangga. (fin/d/rez)