METROPOLITAN - Komite Pedagang Pasar (KPP) menilai kunjungan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Sandiaga Uno ke pasar-pasar hanya menimbulkan kegelisahan bagi para pedagang. Sebab, lelaki yang berpasangan dengan Prabowo Subianto tersebut selalu menyebut harga bahan pokok di pasar mahal. Ketua KPP Abdul Rosyid Arsyad mengatakan, pernyataan tersebut dikhawatirkan menyebabkan pergeseran pembeli dari pasar ke mal-mal. Kondisi ini yang kemudian membuat pedagang resah pembelinya akan kabur dari pasar. “Mereka (Sandiaga, red) turun ke pasar hanya bicara harga pangan mahal, ini-itu mahal di pasar. Ini menjadi kegelisahan semua pedagang pasar. Dianggapnya kalau belanja ke pasar mahal, mendingan ke mal,” kata Rosyid saat deklarasi dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf di RM Kabayan, Minggu (21/10). Selain itu, Rasyid menilai kunjungan Sandi ke pasar-pasar tidak menawarkan konsep yang pasti untuk menstabilkan harga bahan pokok. Sehingga pernyataan Sandi soal harga bahan pokok yang mahal di pasar dianggap sebagai upaya memojokkan pemerintahan. “Saat nanti Pak Sandiaga turun ke pasar lagi dan memberikan ocehan barang-barang di pasar mahal, saya akan membuktikan langsung. Kami punya konsep menstabilkan harga, sementara Pak Sandi tidak punya sistem yang jelas. Dari dia turun ke pasarpasar bukan membuat simpati pedagang pasar, malah bikin muak. Bikin gelisah pedagang,” ungkapnya. Untuk itu, Rasyid mengaku KPP memutuskan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Pedagang melihat sosok Jokowi sebagai pemimpin bangsa yang ingin sesuai dengan slogannya yaitu bersih, merakyat dan kerja nyata. KPP juga akan berkeliling ke pasar-pasar, termasuk di Jawa Barat untuk meyakinkan pedagang memilih Jokowi di pilpres 2019. “Saya menyatakan sikap mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Kenapa komite pedagang pasar mendukung? Padahal Sandiaga Uno sudah berkunjung ke pasar-pasar tapi tidak mendapatkan dukungan. Malah Pak Jokowi tidak pernah datang ke pasar tapi pedagang pasar mendukung. Karena pedagang pasar melihat Jokowi itu ingin sesuai dengan slogannya yaitu bersih, merakyat dan kerja nyata. Sementara yang didengungkan capres dan cawapres sebelah hanya nyinyir saja,” pungkas. (fin/b/sal/run)