Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali bermunculan di Bogor. Kali ini relawan yang menamakan dirinya Prasasti. Dukungan yang diberikan lantaran sejumlah pihak yang tergabung dalam Prasasti mengharapkan perubahan di Pemerintahan Republik Indonesia. Hal itu diketahui saat Prasasti menggelar kopdar relawan dan refleksi politik akhir 2018 di salah satu tempat makan di Jalan Malabar, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu (29/12).
PRASASTI merupakan satu di antara relawan yang mendukung pasangan nomor urut dua di pilpres 2019. Mereka yang tergabung di antaranya dari kalangan aktivis 1980-1990, PKL, sopir angkutan, seniman, budayawan hingga lain sebagainya. ”Jadi Prasasti ini seperti aliansi dari berbagai komunitas yang ada. Kami dari kalangan masyarakat, bukan dari partai politik,” kata Ketua Umum Prasasti Wawan Leak.
Menurutnya, alasan Prasasti berlabuh ke pasangan calon nomor urut dua ini karena melihat masa kepemerintahan saat ini. Di mana harga dolar naik hingga Rp15 ribu. Lalu pendidikan, hukum, kesehatan dan tenaga kerja tidak merata. Belum lagi infrastruktur dibangun tenaga kerja asing dan utang negara. Karena itu, pihaknya menyimpulkan bahwa ini suatu kegagalan pemerintah dalam mengelola kenegaraan dan ketatanegaraan.
“Bagi kami, pemerintahan saat ini terlalu complicated (rumit, red). Minimal dengan mendukung Prabowo-Sandi, kita bisa mengingatkan andaikan ada pengingkaran dari mereka dalam mengelola negaranya nanti. Bukan masalah mendukung Prabowo-Sandi, tetapi kita mengkritisi pemerintahan yang saat ini dinilai sebagai trouble maker,” ucapnya.
Untuk langkah ke depan, tambahnya, beberapa DPD tingkat provinsi sudah terbangun saat ini. Tinggal pihaknya membuat suatu grand design tentang gerakan rakyat, sebagai antitesa menjelaskan isu atau persoalan-persoalan yang masih terjadi di masyarakat. “Itu yang sedang kita rancang. Tujuannya untuk daulat rakyat dan daulat negara, bagaimana rakyat bisa menentukan pemimpinnya,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Prasasti Khuldi Shing mengaku mendukung Prabowo-Sandi bukan karena di pilpres ini hanya ada dua pilihan pasangan calon. Melainkan karena visi-misi yang dibawa Prabowo-Sandi itu merekat dengan Prasasti. “Prioritas Prabowo itu manusia. Buat apa bangunan tinggi kalau masyarakat masih susah. Karena negara harus menyediakan itu semua dan kita tidak melihat di masa pemerintahan saat ini,” tutupnya. (rez/run)