METROPOLITAN – Iswahyudi mengatakan, akhir-akhir ini banyak masyarakat mengeluh kepadanya lantaran banyak yang terjangkit DBD. Hal itu membuat Iswayudi bertindak cepat melakukan fogging di beberapa dusun yang terindentifikasi terjaring DBD. “Ada sembilan desa yang akan kita fogging, karena di beberapa desa tersebut cukup banyak masyarakat yang terjaring DBD,” ujarnya kepada Metropolitan. Fogging tersebut dilakukan Kerabat Iswahyudi (Kris) yang bekerja sama dengan pemerintah desa. Saat ini setidaknya sudah ada tiga desa yang dilakukan fogging pihaknya, di antaranya Desa Cikahuripan, Klapanunggal dan Cikahuripan. “Fogging ini kita lakukan bertahap, untuk selanjutnya kita lakukan di Desa Nambo, Bojong dan Kembangkuning,” paparnya. Keterbatasan alat yang dimiliki pemerintah desa dan puskesmas menjadi salah satu mewabahnya virus yang mematikan ini. Sehingga, menurut Iswahyudi, sebagai putra daerah dirinya ikut prihatin dengan mewabahnya visrus tersebut. “Jika didiamkan, cukup bahaya. Apalagi virus DBD ini sangat mematikan,” katanya. Selain melakukan fogging, ada beberapa kegiatan sosial lainnya yang sering dilakukannya, seperti menyediakan mobil ambulans yang dapat digunakan masyarakat yang membutuhkan. “Kalau mobil itu sudah dari dulu saya punya dan biasa digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkannya. Insya Allah kalau ada rezeki, saya akan tambah kendaraannya,” pungkasnya. (mam/run)