Senin, 22 Desember 2025

Egi Gunadhi Wibhawa, Muda, Visioner Dan Peduli Lanjutkan Perjuangan Lewat Parlemen

- Selasa, 2 April 2019 | 09:18 WIB

METROPOLITAN - Politisi PDI Perjuangan Egi Gunadhi Wibhawa terbilang menjadi sosok muda yang menginspirasi. Lelaki kelahiran Parungpanjang, Kabupaten Bogor, itu terkenal aktif di bidang sosial kemasyarakatan sejak duduk di bangku sekolah. Bahkan kepeduliannya kepada masyarakat berlanjut saat dirinya dipercaya duduk di kursi DPRD Kabupaten Bogor periode 2014-2019.

Kepeduliannya membangun daerah sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SMA. Bersama tiga sahabat karibnya, Egi mendirikan lembaga pendidikan kursus komputer. Saat itu, teknologi informasi belum secanggih seperti saat ini. Selain itu, Egi juga menginisiasi penyelenggaraan pendidikan profesi satu tahun yang setara dengan program diploma satu. Bagi Egi, percepatan pembangunan suatu daerah harus dimulai dengan membangun manusianya, sehingga ia fokus di bidang pendidikan.

Setelah itu, berkat kerja sama dengan berbagai pihak, Egi melanjutkan program percepatan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan. Sebanyak sebelas perpustakaan desa dibangun untuk mendukung program tersebut dengan menyediakan begitu banyak literasi.

Selanjutnya di 2010, Egi memutuskan terjun ke dunia politik. Berangkat dari ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan, Kecamatan Parungpanjang, Egi terus berproses hingga terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor. Baginya, keputusan terjun ke dunia politik sudah dipikirkan dengan matang. Melalui kursi parlemen, Egi ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil)-nya.

Atas konsistensinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, PDI Perjuangan menempatkan Egi sebagai caleg DPR RI Dapil V Kabupaten Bogor nomor urut 7 di pemilu 2019. Sebagai putra daerah, dirinya cukup paham dengan wilayah Bumi Tegar Beriman dan kondisi itu menjadi modal penting untuk mencari solusi atas berbagai persoalan.

“Di masing-masing wilayah punya masalah berbeda dan saya sudah melihat bahkan merasakannya secara langsung. Itu bedanya dengan calon lain, bukan tentang primordialisme. Termasuk potensi masalahnya juga terlihat. Ini yang kemudian diramu untuk diperjuangkan dan dicarikan solusinya,” pungkas Egi. (bin/fin/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X