prahara

Pria yang Dulu Kucinta ternyata Teman Suamiku (1)

Kamis, 30 Maret 2017 | 10:01 WIB

Aku pernah mengalami patah hati yang sangat dalam, hancur berkeping-keping ketika aku mengetahui lelaki yang aku cintai diam-diam selama 27 bulan ternyata akan menikah dengan pujaan hatinya. Sedih? Iya. Rasanya saat mendengar pernikahan yang secara tiba-tiba dan kedekatan kalian yang sebelumnya tidak pernah terekspos membuat hatiku hancur

Segala macam penyesalan dalam diriku yang akhirnya membuatku sadar bahwa pernikahan itu akan terus berjalan, sekali pun aku harus merengek kepadamu untuk sekali saja mengetahui keberadaanku dan perasaanku selama dua puluh tujuh bulan ini. Aku memang harus menghapus semua khayalan-khayalan indah yang pernah aku impikan denganmu, menyusuri jalanan yang penuh dengan bunga sakura di bulan April, menikmati Golden Week bersamamu, bertamasya ke Tokyo Disneyland, berlibur ke Okinawa bersama anak-anak kita kelak. Ah, impian itu harus kuhapus semuanya secara tiba-tiba karena kau akan menikah dengannya.

Tak mudah melupakanmu secara tiba-tiba, menghilangkan semua memori impianku bersamamu kelak. Walau aku tahu semua yang kulakukan selama ini tampak seperti manusia bodoh yang putus asa karena hanya mengagumimu dari kejauhan dan tidak pernah melakukan sedikit upaya agar kau mengetahui keberadaanku, agar kau mengetahui bahwa ada perempuan yang menunggumu bertahun-tahun dan siap menjadi pendamping hidupmu kelak. Aku pun harus menjalani hidupku dengan kesedihan, sebulan, dua bulan, tiga bulan kulewati dengan penuh air mata dan penyesalan.

Bodohnya aku masih melihat Facebook-mu setiap hari. Saat kau mengucapkan ijab kabul, menggandeng tangan istrimu, mengecup kening istrimu, memegang buku nikah tanda sahnya kalian berdua. Dan hal yang lebih bodoh aku lakukan adalah aku mengunduh video saat engkau mengucapkan ijab kabul dan masih saja berharap wanita yang ada di depanmu itu adalah aku.

Hari-hari yang berat pun aku lalui meskipun sulit dan masih terasa sesak di dada saat melihat foto-foto terbarumu dengan istrimu di negeri yang aku impikan tersebut. Hingga Tuhan memberikan aku kesempatan menuntut ilmu yang lebih tinggi dan keluar dari zona nyamanku untuk merasakan merantau.

(els/run)

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB