Sebenarnya sejak awal aku sudah tahu suamiku adalah seorang pecinta wanita tapi karena aku memang mencintainya aku menerima lamarannya dengan harapan dia bisa berubah kalau sudah menikah dan memiliki anak. Jujur saja saat itu aku merasa beruntung bisa mendapatkannya.
Ternyata harapan tinggal harapan, kenyataan berbicara lain. Di awal pernikahanku saja dia masih sering main perempuan. Bahkan dia memiliki pacar di kantornya saat aku mengandung putri pertamaku, yang kemudian meninggal.
Pada tahun ketiga pernikahan aku mengandung lagi, dan disinilah aku tahu ternyata suamiku masih berhubungan dengan wanita itu. Kesal, marah, dan cemburu tapi takut kehilangan itulah yang ada di pikiranku. Tanpa terasa putriku telah berusia 2 tahun dan suamiku tetap saja dengan dunianya. Suamiku mungkin menyayangi aku dan mencintai buah hati kami, tapi dia juga masih tetap menyukai wanita lain.
Singkat cerita aku tau dia masih berhubungan dengan wanita itu. Aku bahkan pernah melabrak perempuan itu. Cuma kesalahanku adalah aku tak bisa marah pada suamiku. Aku juga sempat mencium gelagat tidak beres antara suamiku dengan pengasuh putriku. Entah sejak kapan mereka dekat dan berhubungan, hanya Tuhan yang tahu.
(bersambung)