Singkat cerita. Desember 2016 aku melahirkan. Sangat bahagia memiliki anak yang sangat manis. Laki laki. Sangat lucu. Sekarang anakku sudah berumur 5 bulan. Tetapi hal yang buruk terjadi dalam keluargaku.
Suamiku selingkuh dengan teman wanita dikerjaannya. Awalnya aku hanya tau dia hanya jalan-jalan saja. Tetapi.. Satu hari kemudian suami saya jujur. Bahwa dia merawanin wanita itu.
Sungguh hati saya sangat hancur. Hancur. Hingga saya buta hati dan buta pikiran. Saya mencoba bunuh diri dengan menggoreskan pisau di tangan saya. Saya mencoba menyakiti diri saya sendiri. Saya tidak terima.
Dia berkata, “Aku kan nerima kamu, kamu tidak perawan. Sekarang kamu harus nerima apa yang aku lakukan.”
Sangat hancur hati saya. Astagfirullah. Saya sudah tobat. Saya kira suami saya nerima saya apa adanya. Tapi itu semua bohong. Dia beralasan bahwa dia melakukan itu karena ingin merasakan wanita virgin. Entah saya harus berkata apalagi. Saya rasa semua ini kesalahan saya. Kemudian. Saya memaafkan dia. Tapi dia tidak bisa menjauh dari wanita itu. Saya tersiksa. Saya sakit hati Tuhan..
Dia bilang dia sangat mencintai wanita itu. Dia bahagia bersamanya. Sangat sedih hati ini mendengar kata-kata itu. Saya mencoba berlapang dada. Saya tau ini kesalahan saya dimasa lalu. Saya meminta cerai kepada suami saya. Tetapi dia tidak mau. Saya ingin dia tanggung jawab kepada wanita itu. Dan cerai dengan saya. Tapi dia tidak mau meninggalkan saya.
Di situ saya sangat hancur. Saya dilema. Apa yang harus saya lakukan. Setiap hari saya melihat chat-chatan mesra suami saya bersama wanita itu. Saya tidak ingin seperti ini terus. Merasakan sakit hati melulu. Saya bertanya. “Sampai kapan kamu seperti ini. Tolong tegas. Jangan menyakiti saya terus” “Sampai saya resign dari pekerjaan dan bisa menjauh dari wanita itu.” (bersambung)