Dia bersumpah atas nama Allah di hadapan saya… Saya ditenangkan oleh ucapan itu dan dia menginginkan bahwa sesungguhnya di hati kecilnya adalah saya yang dipilihnya. ANDAI saja waktu bisa diputar. Hari demi hari kita lalui seperti itu. Suatu ketika di bulan Oktober perusahaan mengeluarkan SK yang menjelaskan bahwa saya dipindah tugaskan ke luar kota untuk sementara waktu. Mau tidak mau saya pun pindah tugas dan kami LDR. Sampai januari 2017 hubungan kami tetap seperti biasanya. Saya bekerja disini dan dia disana. Sesekali dia cuti untuk saya dan sesekali saya cuti untuk dia. Jumat saya selalu pulang dan kita menginap di kontrakan kita. Sabtu sore saya pulang ke rumah orang tua saya dan dia pergi ke rumah istrinya. Untuk memperbanyak waktu dengan saya, setiap hari minggu dia selalu meninggalkan istrinya demi saya, dengan alasan yang dia buat agar bisa kembali ke kontrakan. Posisinya, istri Setyo sama sekali tidak tau menahu dimana Setyo ini tinggal. Hanya saya dan orang tuanya yang tau. Minggu malam saya selalu diantar ke terminal untuk kembali merantau. Selalu ritual yang kita lakukan adalah peluk dan sedikit kecupan. Janji dan sumpah itu tetap berlaku dan tetap diucapkannya. Dan kini tibalah saya bingung untuk memilih Setyo yang jelas-jelas beristri atau tetap dengan pacar yang selama ini diabaikan. (*/feb)