prahara

Maaf, Aku Tak Ingin Jadi Yang Kedua (1)

Senin, 3 Desember 2018 | 09:15 WIB

METROPOLITAN -  Ini kisahku yang begitu rumit aku jalani, tetapi di dalam suatu cerita kehidupan pasti akan selalu ada hikmahnya. Dahulu saat aku masih SMA, aku mengenal cowok yang menurut aku dia sempurna. Bagaimana tidak, dia cowok yang kalem, baik, perawa­kannya juga ganteng, dan perhatian. Lambat laun, aku mulai mengetahui tentang identitasnya. Mulai dari tempat tinggalnya, tempat dia sekolah, dan siapa orang tuanya. Bayangkan, betapa senangnya aku mengetahui identitasnya. Pagi itu, saat aku mau berangkat sekolah tidak aku sangka cowok itu ada di pinggir jalan. Sepertinya dia sedang menunggu bus, biasalah pada zaman itu belum banyak yang mempunyai sepeda motor. Hatiku dag dig dug tak karuan, seperti mau copot saat melihatnya. Tetapi, tak disangka lagi, bus yang aku tumpangi berhenti di depannya untuk menunggu penumpang lain. Tidak lama kemudian ada seorang cewek naik ke bus yang aku tumpangi sekarang. Cewek itu adalah adik kelasku. Meskipun kami beda satu tingkat, tetapi kami begitu akrab berteman. Lalu aku cerita, tentang cowok yang aku suka itu, dan ternyata adik kelasku ini punya nomor HP cowok yang aku suka itu. Melalui nomor HP yang aku minta dari adik kelasku itu, aku bisa berkomunikasi dengan cowok itu. Lama-lama aku nyaman dengan gurauan dan perhatian­nya. Dan mungkin cowok itu juga penasaran dengan aku, hingga dia mencariku ke kampung tempat aku tinggal. Akhirnya kami bertemu, dan singkat cerita kita resmi pacaran waktu itu. Mungkin ini yang dinamakan cinta pandangan pertama, dan baru kali ini aku merasakannya. Hubungan ini kami jalani sampai bertahun-tahun, lebih tepatnya mungkin sekitar dua tahun. Hari itu terdengar desas desus teman, sahabat, bahkan tetangga aku, yang mence­ritakan bahwa dia (pacar aku) masih mempunyai pacar sebelum berpacaran denganku. Hatiku bagaikan tersambar petir, begitu sakit bagai tersayat pisau, perih sekali rasanya mendengar itu semua. Saking penasarannya, aku berusaha mencari kebenaran itu sendiri, tapi hatiku sudah telanjur sayang dengan dia. Dan tidak akan sanggup menerima kenyataan, jika itu benar. Akhirnya aku berpikir, apa mungkin dia memang sudah punya pacar, tapi kenapa dia tak jujur denganku waktu itu. Padahal aku tak mungkin akan mencin­tainya, jika dia masih pacar orang. Hatiku terasa begitu dilema. Seperti yang diceritakan seseorang pada vemale.com

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB