Entah apa masalah yang kurasakan ini dialami ibu-ibu lain atau mungkin hanya saya yang mengalaminya. Setelah mengandung dan melahirkan anak pertama kami, suami jarang menyentuhku.
Saya sudah menikah tiga tahun dengan suami. Selama itu pula hubungan kami baik-baik saja. Setahun awal pernikahan kami mengusahakan memiliki anak, sehingga hampir setiap hari kami berhubungan suami istri. Usaha kami berhasil, saya hamil. Sejak usia kehamilan mencapai sembilan bulan, kami tak pernah berhubungan suami istri lagi. Alasannya takut anak kenapa-kenapa di dalam perut dan akhirnya hari itu pun tiba.
Saya melahirkan. Sungguh bahagia rasanya kami saat itu. Anak yang kami idam-idamkan selama ini akhirnya lahir dan menjadi bagian dari keseharian kami. Waktu itu saya berpikir setelah melalui masa nifas nanti kami akan kembali aktif berhubungan seperti dulu. Kenyataannya tidak, saya tetap tak disentuh suami sampai berbulan-bulan setelah masa nifas lewat, saya bingung.
Sampai anak kami berumur 6 bulan, suami masih malas-malasan melakukannya. Bahkan jika kami melakukan, itu pun karena saya yang minta pertama untuk berhubungan. Saya merasa galau segalau-galaunya, mengapa sikap suami jadi berubah, tak lagi hangat seperti dulu. Sampai saat ini anak kami sudah berumur 1 tahun, hanya 2 kali kami berhubungan suami istri. Itu pun sepenuhnya karena saya yang minta.
Sebetulnya saya sudah berusaha mengajak suami komunikasi, berbicara dari hati ke hati. Tapi ketika saya bertanya pada suami tentang penyebabnya, dia hanya menjawab sedang tidak mood atau sedang lelah bekerja. Waktu itu saya berpikir mungkin suami sedang stres dengan pekerjaannya di kantor, sehingga kehilangan mood. Tapi jika begitu kenapa dia tidak pernah membicarakannya?
Jujur saya merasa sedih dan rendah diri. Apa saya sudah tidak cantik lagi? Apa saya sudah tidak menarik perhatiannya lagi? Apa suami sudah tidak cinta saya lagi? Apa suami selingkuh? Apa tubuh saya setelah melahirkan sudah gendut jadi dia tidak suka? Sekarang saya bingung, apa yang saya harus lakukan? (cer/py)