Suami tidak Romantis, Aku Selingkuh Berkali-Kali (2) BALI berhubungan erat. Hubunganku dengan dia sudah sangat jauh, bahkan sudah seperti suami istri, tapi kendati begitu sikap dan perhatianku terhadap suami tidak pernah berubah, aku malah merasa semakin ceria menjalani hari-hari. Sampai suatu saat aku sadar, aku takut, dan aku berfikir, aku gak mungkin selamanya terikat dengan dia, dia masih lajang, dia punya masa depan, sedangkan aku sudah punya suami. Kami tidak mungkin melanjutkan hubungan ini secara serius. Akhirnya aku memutuskan untuk menjauh dari dia, sampai akhirnya dia benar-benar menghilang, tapi justru disitulah awal kehancuranku, setelah dia pergi aku benar-benar merasa kesepian dan kehilangan. Apalagi sikap suami yang tidak juga berubah, masih tidak peka atas kesepianku. Bahkan diajak berikhtiar agar kami cepat punya momongan pun dia tidak pernah mau. Dari saat itu aku seperti orang yang benar-benar lupa diri, setiap aku merasa sepi, aku habiskan waktu dengan teman-teman baik di dunia nyata ataupun dunia maya, aku sering curhat tentang kesepianku dan tentang sikap suamiku, tapi ternyata penderitaanku malah dimanfaatkan oleh mereka. Hatiku menangis, apalagi kalau ingat apa yang kulakukan itu dosa besar. Iya aku memang tidak mengkhianati perasaanku, tapi aku sudah tidak bisa menjaga kehormatanku sebagai perempuan dan sebagai istri. Aku selingkuh berkali-kali dengan orang-orang yang tidak aku kenal sebelumnya. Perasaan bersalah terus menghantui, berbagai ibadah aku coba lakukan, aku selalu berjanji dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, kusibukkan hari-hariku dengan beribadah, dan aku memutuskan untuk berjilbab, aku sibukan diri dengan berbagai kegiatan kerohanian, aku ingin menebus dosa, aku ingin berubah. Bersambung...