Suami Di-PHK saat Melahirkan Anak Pertama Saya dan suami menikah tahun 2018. Kebetulan perantau sama-sama kerja. Saya lulusan S1 kerja di RS Swasta, suami lulusan SMA kerja di salah satu kantor pemerintah yang statusnya THL (Tenaga Harian Lepas) belum PNS. Singkat cerita hampir setahun pernikahan kami belum dikaruniai anak. Akhirnya September 2019 saya memutuskan untuk resign karena mungkin capek dan beban kerja yang tinggilah yang membuat saya belum kunjung hamil. Alhamdulillah di Januari 2020 saya pun hamil. Dari situ suami mulai memikirkan biaya hidup makin bertambah sedangkan menabung pun kadang belum bisa. Ya maklum karena kerja di kantor pemerintah gajinya hanya separuh UMR. Hanya cukup bayar kontrakan, uang belanja, uang bensin suami kalau ada kebutuhan mendadak sehingga nggak bisa nabung. Suami akhirnya ambil keputusan resign untuk mencari pekerjaan yang gajinya lebih menjanjikan. Saya pun cuma bisa mendukung dan mendoakan. Alhamdulillah, suami akhirnya dapat kerja di kantor swasta sebagai OB. Awalnya saya malu lulusan S1 tapi suami kerja jadi OB. Tapi lama-lama pikiran itu saya tepis. Kerja di kantor Pemerintah memang keren pake seragam yang bagus, tapi percuma gak cukup untuk menutupi biaya hidup. bersambung