Nikah Muda Bikin Hidupku Sengsara (2) Jangan tanya bagaimana perjalanan pernikahan itu. Tiap hari rasanya seperti di neraka. Aku memiliki suami tapi seperti tidak memiliki suami. Dia keras, kasar, malas kerja, hingga nyaris tiap hari aku mengalami KDRT. Namun dari pernikahan itu, lahir tiga orang anak. Yang pertama anak perempuan, yang kedua dan ketiga semuanya laki-laki. Ketiga anakku hidup dalam sebuah rumah dan asuhan orang tua yang sering bertengkar. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk bercerai di usia pernikahan yang ke-17. Dengan hak asuh anak berada di tanganku semua. Setelah bercerai, tak lama kemudian ada seorang laki-laki lajang yang mendekatiku. Dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah. Awalnya aku ragu karena selain masih lajang, beda usia kami terlampau jauh. Beda 10 tahun lebih muda dari aku. Namun melihat keseriusannya, akhirnya hatiku luluh juga. Apa salahnya membuka lembaran baru dengan laki-laki yang lebih muda. Siapa tahu di umurnya yang masih muda, dia telah matang dan siap menjadi ayah sambung dari ketiga anakku. Akhirnya pernikahan keduaku terlaksana dengan lancar, setelah mendapat restu dari orang tua dan anak-anakku. Terutama anak sulung perempuan yang baru masuk semester 3 kuliahnya. Benarkah aku bahagia dengan pernikahan keduaku? Ternyata tidak. Apalagi setelah aku tahu, ternyata diam-diam suamiku menyukai anak Bersambung...