Suami Selingkuh dan KDRT, Aku Bertahan demi Tiga Anak (Habis) Terkadang, aku merasa ingin mengakhiri hidup karena semuanya terasa sulit. Mulai dari mengalami kekerasan dalam rumah tangga. (KDRT), kekerasan verbal, pelecehan, bahkan perselingkuhan yang dilakukan suami. Kami pun sempat pisah selama sebulan. Aku sampai harus konseling ke psikiater karena merasa beban ini sangat berat. Tapi, akhirnya kami memutuskan rujuk karena alasan anak-anak masih balita. Tapi sampai saat ini, rasa sakit diselingkuhi itu masih ada. Kenapa yaaa? Kadang, aku nggak mau digauli suami dan merasa jijik padanya. Otak ini masih ingat saja saat dia selingkuh. Gimana ya menghilangkan rasa itu? Setelah rujuk, suami memang tidak melakukan KDRT lagi. Tapi, sekarang barang-barang yang jadi sasaran empuk kemarahan dia. Aku bingung gimana cara mengatasinya. Aku takut anak-anak mengalami inner child yang terluka karena melihat kondisi ini. Aku nggak tahu, gimana cara menjelaskan ke anak-anak tanpa mewariskan luka batin ke mereka. (*) Tamat