METROPOLITAN.ID - Profil Edi Darmawan Salihin tentunya menjadi salah satu nama penting yang muncul jika berbicara tentang kasus kopi sianida yang menewaskan puterinya, Mirna Salihin oleh Jessica Wongso.
Dalam kasus ini, Profil Edi Darmawan Salihin, ayah dari Mirna Salihin, memegang peran penting dalam memberikan kesaksian yang mengungkap sejumlah aspek yang belum terpecahkan pada kasus kopi sianida Jessica Wongso.
Dokumenter berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" yang baru-baru ini tayang di Netflix mengupas lebih dalam kasus tersebut dan menyoroti kehidupan pribadi Edi Darmawan Salihin.
Baca Juga: Bukan Dimas Drajad, Ricky Kambuaya Jadi Kunci Kemenangan Telak Timnas Indonesia
Selain Sebagai Ayah Mirna, Bagaimana Sosok Edi Darmawan Salihin?
Profil Edi Darmawan Salihin salah satunya merupakan seorang pengusaha dengan bisnis utamanya di bidang ekspedisi PT Fajar Indah Cakra Cemerlang yang berlokasi di Jakarta Pusat. Bisnisnya terbilang sukses dan mempekerjakan sekitar 2.000 karyawan di Petojo.
Selain itu, ia juga memiliki bisnis garmen di Cengkareng, Jakarta Barat. Uniknya, ia pernah mempercayakan bisnis garmennya kepada mendiang Mirna Salihin.
Kehidupan pribadi Edi Darmawan Salihin juga menjadi pusat perhatian. Ia memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya dengan Ni Ketut Sianty, yaitu Wayan Mirna Salihin dan Made Sandy Salihin. Namun, kisahnya tidak berhenti di situ.
Baca Juga: Shin Tae Yong Belum Puas Meski Timnas Indonesia Bantai Brunei 6-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada tahun 2019, Edi Darmawan Salihin menikahi seorang wanita bernama Tiara Agnesia. Ini menjadi sorotan utama, mengingat perbedaan usia mereka yang cukup mencolok. Sayangnya, informasi lebih lanjut mengenai Tiara Agnesia sangat terbatas.
Edi Darmawan, Ekspedisi, dan Kontroversi
Edi Darmawan Salihin memimpin bisnis ekspedisi yang sukses dan terkenal, PT Fajar Indah Cakra Cemerlang. Namun, seperti banyak pengusaha, ia juga terlibat dalam beberapa masalah hukum. Ia pernah dilaporkan ke pihak kepolisian karena pemecatan sejumlah karyawan di perusahaannya tanpa memenuhi hak-hak dasar yang seharusnya diberikan kepada mereka.
Namun, yang paling mencolok adalah peran Edi dalam kasus kopi beracun. Ia memberikan kesaksian penting dalam kasus tersebut dan menjadi pusat perhatian di berbagai teori konspirasi yang berkembang.
Dalam beberapa wawancara di berbagai media, Edi bahkan secara tidak sengaja mengungkapkan bahwa ia memiliki botol racun sianida di rumahnya, menghadirkan pertanyaan baru dalam kasus tersebut.
Dalam film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso," Edi Darmawan Salihin terlihat pergi ke makam Wayan Mirna Salihin dan berbicara dengan mendiang putrinya. Ia menyatakan kesiapannya untuk melawan Jessica Wongso dan pengacaranya, Otto Hasibuan, meskipun tak sebanyak yang telah dihabiskan oleh Otto.
