METROPOLITAN.ID - Dalam kolaborasi penting yang menjanjikan untuk mendefinisikan kembali lanskap fintech Asia, RXT Digital Limited, mengumpulkan tim profesional yang sangat berpengalaman, termasuk ASA Securities Limited, Greenpro Capital, dan L&Y Law Office untuk membuat obligasi dengan jumlah pokok sebesar US$500,000,000.
Perjanjian kerjasama antar pihak ditandatangani di Hong Kong. Obligasi ini, yang didukung oleh proyek infrastruktur Malaysia – tanah Bitcoin, lebih dari sekedar upaya finansial; itu adalah visi masa depan.
Obligasi ini diperuntukkan bagi proyek infrastruktur berani yang bertujuan mengubah lokasi utama di Malaysia menjadi “Bitcoin Land.”
Baca Juga: Cerita Jenderal Agus Subiyanto: Dari Danrem 061/Suryakancana Menuju KSAD TNI
Inisiatif ini membayangkan sebuah hub yang luas, lengkap dengan fasilitas-fasilitas canggih, ruang kerja khusus untuk start-up fintech, pusat inovasi untuk penelitian blockchain, dan misi untuk menjadi hub Web3 di Asia.
“Proyek ini merupakan komitmen terhadap masa depan keuangan dan teknologi yang terdesentralisasi,” kata juru bicara RXT Digital Limited.
“Kami membayangkan sebuah ruang di mana para penginjil, penggiat teknologi, start-up, dan lembaga keuangan terkemuka dapat mendefinisikan ulang masa depan keuangan dan meletakkan dasar bagi revolusi Web3 di Asia," kata dia.
Baca Juga: Cerita Jenderal Agus Subiyanto: Dari Danrem 061/Suryakancana Menuju KSAD TNI
Obligasi ini merupakan obligasi penempatan swasta yang hanya diperuntukkan bagi investor profesional dan institusional. Investor akan mengantisipasi obligasi berdurasi 5 tahun, menawarkan imbal hasil yang kompetitif dengan pencairan bunga tahunan yang memastikan imbal hasil yang konsisten dan menarik.
Sebuah foto yang menyertai pengumuman ini menampilkan orang-orang penting di balik inisiatif terobosan ini. Mulai dari Sekuritas Thomas Wong ASA, Sekuritas Gilbert Wong ASA, Dato Muhamad Firdaus Azhar RXT Digital, Phillip Tam, Modal Greenpro, Dato Abdul Haadi Azhar RXT Digital dan Perwakilan dari L&Y Law Office
Di luar implikasi finansialnya, kolaborasi ini melambangkan konvergensi keuangan tradisional dengan dunia teknologi blockchain dan Web3 yang berkembang pesat.
"Bitcoin Land" dirancang untuk menampilkan pusat pendidikan digital, laboratorium blockchain, lantai perdagangan virtual, dan bahkan area rekreasi, menjadikannya ruang holistik untuk aktivitas kerja dan rekreasi.
Dato Muhamad Firdaus Azhar menuturkan bahwa Malaysia, dengan kekayaan sejarah dan makna budayanya, adalah latar belakang yang sempurna untuk upaya futuristik ini.
"Bitcoin Land tidak hanya akan memperkuat posisi Malaysia di arena fintech global namun juga memperkuat reputasinya sebagai pusat Web3. Asia. Ketika lanskap keuangan global mengalami transformasi yang pesat, “Bitcoin Land” di Malaysia berdiri sebagai bukti kemungkinan tak terbatas ketika visi, inovasi, dan kolaborasi bersatu," tuntas dia.***
