METROPOLITAN.ID - Media sosial, serta berbagai platform di internet sedang dihebohkan dengan munculnya istilah 'Pasukan Berani Mati Jokowi' yang dikabarkan muncul di Jakarta, pada Minggu, 22 September 2024.
Kelompok ini dikabarkan akan melakukan apel akbar, dengan melibatkan ribuan anggota yang diklaim sebagai aksi besar-besaran dari kelompok yang sangat loyal terhadap Presiden Joko Widodo.
Lantas siapa dan bagaimana awalnya mencuat Pasukan Berani Mati Jokowi? Simak ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Akhiri Tren Negatif, Persikabo 1973 Bungkam Dejan FC 5-2 di Stadion Pakansari
Melalui pernyataan mantan Ketua MPR dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menyebutkan, adanya rencana apel akbar yang akan diikuti oleh 20.000 orang sebagai pasukan berani mati.
Mereka dikatakan datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk membela Presiden Jokowi dan keluarganya dari ancaman yang dianggap berusaha menggulingkan kekuasaan.
Menurut Amien Rais, apel ini direncanakan oleh kelompok tertentu ang dipimpin oleh seorang bernama Sukodigdo Wardoyo.
Baca Juga: Adian Napitupulu Tantang Bahlil Usut Tuntas Tambang Ilegal di Kutai Barat
"Tanggal 22 September besok jadi 20 hari lagi direncanakan akan ada apel besar-besaran di Jakarta yang akan diikuti, ini katanya, oleh sekitar 20.000 pasukan berani mati," beber Amien dari salah satu channel Youtube Amien Rais Official.
Selain pernyataan dari Amien Rais, ceramah Rizieq Shihab juga ikut memperkuat perhatian publik terkait isu ini.
Dalam ceramahnya, Rizieq mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati pada tanggal 22 September 2024, karena kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Pasukan Berani Mati Jokowi akan melakukan aksi di beberapa lokasi di Jakarta, termasuk Patung Kuda.
Baca Juga: Viral! Karyawan Big 4 EY Meninggal Dunia, Diduga Karena Kelelahan Bekerja
Ia memperingatkan agar kelompok tersebut tidak membuat kerusuhan di Jakarta. Meskipun Rizieq meminta agar tidak mengganggu mereka, ia juga memperingatkan, jika terjadi kerusuhan, umat Islam siap turun tangan untuk mengatasi situasi tersebut.
"Kita jangan usil. Kita jangan ngeganggu. Silakan mereka mau demo mau orasi mau berteriak itu hak mereka untuk menyampaikan pendapat," ungkapnya dikutip dari video yang tersebar di media sosial X.
