METROPOLITAN.ID - Papua Nugini diguncang gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitude, pada Sabtu dini hari pukul 03.04 WIB, 5 April 2025.
Meski tergolong kuat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami di wilayah Indonesia.
Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono yang menjelaskan, hasil pemodelan tsunami, serta pengamatan muka air laut tidak menunjukkan adanya anomali gelombang laut yang signifikan di perairan Indonesia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tembus Ranking FIFA Tertinggi dalam 15 Tahun, Naik 4 Peringkat!
Dengan demikian, masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di kawasan timur seperti Papua dan Maluku, diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang menyesatkan.
"Hasil pemodelan tsunami dan pengamatan muka air laut yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia," ujar Daryono, seperti dikutip dari Suara.com, pada Sabtu, 5 April 2025.
BMKG mencatat bahwa, gempa terjadi pada koordinat 6.25 Lintang Selatan dan 151.77 Bujur Timur dengan kedalaman sekitar 26 kilometer.
Baca Juga: Dermaga Baru di PIK Segera Dibangun, Akses ke Kepulauan Seribu Makin Mudah!
Berdasarkan parameter tersebut, gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal, yang biasanya dipicu oleh deformasi pada kerak bumi.
"Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault, yang umum terjadi di wilayah subduksi seperti Papua Nugini," tambah Daryono.
Tak lama setelah gempa utama, gempa bumi susulan (aftershock) tercatat terjadi sekitar pukul 03.55 WIB.
Baca Juga: 5 Deretan Villa Mewah di Bali dengan Fasilitas Lengkap untuk Akomodasi saat Liburan
BMKG menyebut, setidaknya satu gempa susulan terdeteksi, meskipun kekuatannya lebih kecil.
Di sisi lain, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) sempat mengeluarkan peringatan tsunami tak lama setelah kejadian.
