Minggu, 21 Desember 2025

Remaja Asal Bogor Juara Dunia MMA 2025 di Brasil, Langsung Terbang ke Bahrain

- Kamis, 26 Juni 2025 | 10:18 WIB
Bumi Magani Abraar Himara, sukses meraih gelar juara dunia dalam ajang GAMMA World MMA Championship 2025 kategori U-16 di Brasil.
Bumi Magani Abraar Himara, sukses meraih gelar juara dunia dalam ajang GAMMA World MMA Championship 2025 kategori U-16 di Brasil.

 

METROPOLITAN.ID - Bumi Magani Abraar Himara, petarung muda berusia 15 tahun asal Bogor, sukses meraih gelar juara dunia dalam ajang GAMMA World MMA Championship 2025 kategori U-16 kelas 54 kilogram di Sao Paulo, Brasil, yang digelar pada 16–22 Juni 2025.

Di atas ring, Bumi tampil tanpa gentar. Serangan-serangan agresif dan teknik yang matang berhasil dilancarkan untuk mengunci kemenangan.

Remaja ini tampil penuh determinasi, seolah tidak menyisakan celah bagi lawan-lawannya. Tak heran, medali emas tingkat dunia pun berhasil direbutnya.

Namun di balik kemenangan di kancah dunia itu, tersimpan perjalanan panjang dan tak biasa. Sejak usia dini, tepatnya saat duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar, Bumi sudah tertarik dengan olahraga bela diri campuran (MMA).

Sayangnya, saat itu belum banyak kejuaraan MMA untuk usia anak-anak, sehingga ia pun diarahkan ke cabang olahraga yang lebih umum: wushu.

“Awalnya dia suka MMA, tapi karena waktu itu jarang ada pertandingan untuk anak-anak, akhirnya diarahkan dulu ke Wushu,” ujar Devi, sang ibu.

Meski begitu, ketertarikan dan kecintaan Bumi terhadap MMA tak pernah luntur. Keluarga pun memilih mendukung penuh minat dan bakat sang anak, hingga akhirnya Bumi mulai konsisten menekuni MMA secara profesional dan bergabung dengan berbagai pelatihan.

"Akhirnya karena dia sudah suka di situ kami dukung terus sehingga bisa terus berprestasi hingga saat ini," tambahnya.

Ia bergabung dalam pelatnas di bawah naungan Pertacami, yang dipusatkan di UNJ, Jakarta.Brazil hanyalah salah satu dari tantangan besar yang harus ia hadapi. Usai menjadi juara dunia, Bumi langsung dijadwalkan terbang ke Bahrain.

"Dia tidak pulang, jadi langsung ke Bahrain untuk ikut bertanding lagi," sebutnya.

Meski bangga dengan prestasi putranya, sebagai seorang ibu, Devi tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. MMA bukan olahraga biasa. Kontak fisik yang keras dan risiko cedera tinggi membuatnya tak sanggup menyaksikan langsung pertarungan putranya di atas ring.

“Kalau dia tanding, saya biasanya balik badan, berdoa saja. Saya nggak pernah nonton langsung. Kadang kalau lihat dia kena pukul, hati saya nggak terima,” pungkasnya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X