METROPOLITAN.ID - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, melakukan kunjungan ke posko pengungsian di ke wilayah Halmahera Selatan (Halsel), usai diterpa bencana.
Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki ke Halmahera Selatan setelah dilantik pada 20 Februari 2025 lalu.
Sherly Laos datang ke Halmahera Selatan dengan berbagai agenda, di antaranya adalah melakuka kunjungan ke dapur umum salah satu posko pengungsian,
Kunjungan langsung Sherly Tjoanda pada ke dapur umum tersebut, membawa apresiasi mendalam atas sinergi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel dan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Baca Juga: Gubernur Sherly Tjoanda Tuai Respon Positif Warganet saat Kunjungan ke Kabupaten Halmahera Timur
Dalam unggahan resminya, Sherly mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem distribusi logistik dan kesiapan petugas yang mampu menyuplai lebih dari 110 bungkus nasi ikan setiap harinya bagi para pengungsi. Tak hanya dari segi kuantitas, namun kualitas makanan juga dinilai sangat baik.
"Gak cuma cepat, tapi juga penuh rasa. Tadi saya sempat coba, ikannya enak, bumbunya pas!" ujar Sherly dalam akun media sosial resminya.
Sejak hari pertama pascabencana, tim gabungan dari Pemkab Halsel dan Kemensos RI langsung bergerak cepat membuka dapur umum di titik pengungsian utama.
Baca Juga: Jadi Gubernur Terkaya di Indonesia! Ini Harta Kekayaan Sherly Tjoanda di LHKPN
Fokus utama mereka adalah memastikan logistik makanan tidak menjadi hambatan utama bagi warga terdampak, terutama yang masih tinggal di tenda-tenda darurat dan belum bisa kembali ke rumah masing-masing.
Menu utama yang disajikan pun menyesuaikan dengan ketersediaan bahan lokal, termasuk ikan segar sebagai sumber protein utama.
“Rasa makanan tetap menjadi perhatian meskipun kondisi darurat,” ucapnya.
Upaya tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan tokoh publik yang berkunjung. Sherly Tjoanda menekankan bahwa dapur umum bukan hanya tentang makan, tapi tentang menjaga semangat dan kemanusiaan di tengah krisis.
