METROPOLITAN.ID – Gelombang dukungan untuk Bupati Pati, Sudewo, terus bermunculan. Kali ini, giliran masyarakat Kecamatan Sukolilo yang menggelar deklarasi besar-besaran di Lapangan Desa Gadudero, pada Minggu kemarin, 24 Agustus 2025.
Dalam deklarasi tersebut, perwakilan dari 16 desa se-Kecamatan Sukolilo hadir dan menyatakan sikap bulat: mereka mendukung Sudewo untuk tetap memimpin Kabupaten Pati.
Atmosfer deklarasi terasa meriah sekaligus penuh semangat. Spanduk dan baliho bertuliskan Sudewo Bupati Pembangunan menghiasi lokasi acara.
Warga dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga pemuda dan ibu-ibu rumah tangga, kompak menghadiri acara tersebut.
“Pak Sudewo sudah banyak membawa perubahan untuk Kabupaten Pati. Kami berharap beliau tetap memimpin agar pembangunan bisa berlanjut,” ujar salah satu perwakilan warga saat deklarasi berlangsung.
Baca Juga: Profil Risma Ardhi Chandra, Wakil Bupati Pati yang Berpeluang Gantikan Sudewo jika Lengser
Julukan “Bupati Pembangunan” bukan tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, kepemimpinan Sudewo dinilai berhasil membawa berbagai perubahan positif di Kabupaten Pati.
Sejumlah program pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, hingga dukungan terhadap sektor pendidikan dan kesehatan menjadi catatan yang diapresiasi warga. Tak hanya itu, Sudewo juga dinilai responsif terhadap persoalan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.
Dukungan yang lahir dari warga Sukolilo ini memperpanjang daftar kelompok masyarakat yang ingin Sudewo tetap menjabat. Sebelumnya, dukungan serupa juga muncul dari beberapa kecamatan lain di Pati.
Momen deklarasi yang digelar di Sukolilo tak hanya ramai di lapangan, tetapi juga di jagat maya. Sejumlah video acara tersebut tersebar di Facebook dan aplikasi perpesanan, memperlihatkan bagaimana masyarakat dengan penuh antusiasme menyuarakan dukungan.
Unggahan itu langsung menuai beragam komentar warganet. Sebagian besar mengamini pernyataan warga Sukolilo yang menilai Sudewo telah membawa perubahan nyata, meski ada juga yang mengaitkan dengan dinamika politik jelang kontestasi demokrasi di Pati.
Dukungan ini menjadi kontras dengan aksi sebelumnya pada 13 Agustus 2025, ketika puluhan warga justru menuntut Sudewo mundur. Tuntutan itu berujung pada penggunaan hak angket DPRD Pati yang kini tengah menggodok pemakzulan bupati.
Sejumlah kebijakan Sudewo yang dipersoalkan antara lain kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) sebesar 250% tanpa kajian matang, mutasi 89 ASN yang dinilai tidak sesuai aturan, hingga pemberhentian 220 pegawai honorer yang menuai protes.
Selain itu, Sudewo juga tengah menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong penetapan dirinya sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi proyek perkeretaapian.
