Minggu, 21 Desember 2025

Tren Bedah Plastik di Indonesia Terus Meningkat, Didominasi Kalangan Milenial

- Selasa, 30 September 2025 | 17:19 WIB
dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok.  (Ali Metropolitan)
dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok. (Ali Metropolitan)


METROPOLITAN.ID – Tren bedah plastik di Indonesia terus mengalami peningkatan. Fenomena ini dipengaruhi derasnya arus media sosial, budaya Barat, hingga gelombang K-pop yang mendorong masyarakat semakin terbuka terhadap prosedur estetik.

‎“Kalau dilihat, tren bidang plastik di Indonesia cenderung naik. Salah satunya karena pengaruh media sosial, budaya Barat, dan K-pop. Banyak orang akhirnya mengikuti tren tersebut," kata dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok, Selasa 30 September 2025.

"Selain itu, jumlah dokter spesialis dan klinik kecantikan juga makin banyak, sehingga masyarakat lebih terpapar,” sambungnya.

‎Di Eka Hospital Depok, yang relatif baru berdiri, jumlah pasien estetik tercatat sekitar 3–5 orang per bulan. Mayoritas didominasi berasal dari kelompok usia produktif, yakni 18–40 tahun.

‎“Anak-anak milenial bahkan usia 16–17 tahun sudah ada yang mulai konsultasi,” tambah dr. Narottama.

‎Meski meningkat, ia menekankan prosedur bedah plastik tidak bisa dilakukan sembarangan. Pasien harus cukup dewasa dan mampu menentukan pilihannya sendiri.

‎"Kalau belum cukup matang, risiko penyesalan di kemudian hari bisa terjadi, apalagi efek samping psikologisnya cukup besar,” jelasnya.

‎Menurutnya, keputusan operasi juga tidak boleh hanya karena ikut-ikutan atau dorongan orang lain.

‎“Dokter harus memastikan pasien benar-benar membutuhkan. Tidak semua orang yang konsultasi lalu langsung dioperasi,” tegasnya.

‎dr. Narottama juga mengingatkan pentingnya memastikan tindakan dilakukan oleh tenaga profesional yang tepat.

‎“Banyak kasus terjadi karena operasi dilakukan bukan oleh dokter spesialis bedah plastik. Masyarakat harus kritis. Lakukan background check. Dokter spesialis resmi bisa dicek melalui Google atau melalui Perhimpunan Bedah Plastik Indonesia (Perapi),” jelasnya.

‎Ia menambahkan, pasien sebaiknya aktif bertanya sebelum tindakan dilakukan.

‎“Tanyakan asal pendidikan, sertifikat, dan hasil operasi sebelumnya. Kalau klinik bisa menjelaskan dengan baik, berarti operasinya aman,” pungkasnya. (Ali)

‎Keterangan: dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Sp.BP-RE, Subsp. LBL(K), Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok

‎Foto: Ali/metropolitan.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X