Senin, 22 Desember 2025

Update Kasus Kematian Prada Lucky, Alat Vital Dipaksa Dilumuri Cabai

- Sabtu, 1 November 2025 | 09:39 WIB
Berikut kronologi penyiksaan yang menghilangkan nyawa Prada Lucky Namo, dengan dalih investigasi tuduhan LGBT.
Berikut kronologi penyiksaan yang menghilangkan nyawa Prada Lucky Namo, dengan dalih investigasi tuduhan LGBT.

METROPOLITAN.ID - Tragedi yang menimpa Prada Lucky Namo pada tahun 2025 membuka luka lama tentang praktik kekerasan yang masih terjadi di lingkungan militer Indonesia.

Kasus ini, yang kini bergulir di Pengadilan Militer III-15 Kupang, tidak hanya menyita perhatian publik karena korbannya adalah seorang prajurit muda, tetapi juga karena sifat penyiksaan yang luar biasa kejam, melibatkan tuduhan bermotif intoleransi seksual.

Puncak dari kasus ini terungkap melalui fakta-fakta persidangan yang mengejutkan, di mana saksi kunci menguak peran atasan dalam rantai penyiksaan.

Keterlibatan Letda Made Juni Arta Dana 

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 1 November 2025, Kilau Investasi Awal Bulan

Saksi kunci dalam kasus ini, Prada Richard Junimton Bulan, prajurit yang disiksa bersama mendiang Prada Lucky Namo, memberikan keterangan yang memberatkan di hadapan Majelis Hakim pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Keterangan Richard tidak hanya mengkonfirmasi adanya penyiksaan, tetapi juga menyeret nama perwira, Letnan Dua (Letda) Made Juni Arta Dana, sebagai salah satu aktor utama.

Letda Made Juni Arta Dana, yang merupakan salah satu dari 17 terdakwa yang disidangkan, diduga memiliki peran sentral dalam investigasi berdalih tuduhan perilaku LGBT terhadap Prada Lucky dan Prada Richard.

Prada Richard menceritakan kembali kronologi kejadian pada malam tanggal 28 Juli 2025, sekitar pukul 21.00 WITA.

Baca Juga: Kronologi Fransiska Dwi Melani Mecimapro jadi Tersangka dan Ditahan

Ia bersama Prada Lucky dibawa oleh terdakwa Pratu Imanuel Nimrot Laubora ke ruang staf intel, di mana Letda Made Juni sudah menunggu.

Interogasi diarahkan untuk memaksa keduanya mengakui tuduhan perilaku LGBT.

Meskipun Richard dan Lucky awalnya menolak keras, siksaan fisik dan mental yang terus menerus membuat mereka tak berdaya. Richard mengaku dipaksa berbohong demi menghentikan cambukan yang menyakitkan.

"Saya ditanya berapa kali LGBT tapi saya terpaksa berbohong supaya tidak dipukuli lagi. Kami dicambuk saat tidak mengaku sekitar 5 sampai 6 kali. Setelah saya berbohong langsung terdakwa berhenti," papar Prada Richard dalam persidangan.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 1 November 2025, Berapa UBS dan Galeri24 di Awal Bulan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X