METROPOLITAN.ID - Sebanyak 252 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan oleh Yayasan Tana Manda Sumba pada Senin, 10 November 2025.
Ratusan siswa dari SMA Manda Elu dan SMA Santo Alfonsus mengeluhkan gejala pusing dan mual, yang baru dirasakan keesokan harinya sekitar pukul 09.00 Wita.
Menurut Kasi Humas Polres Sumba Barat Daya, AKP Bernardus Mbili Kandi, menu MBG tersebut terdiri dari ayam goreng, nasi putih, sayur labu siam, dan buncis.
Setelah mengonsumsi makanan tersebut, sejumlah siswa mulai merasakan gejala keracunan seperti mual, pusing, nyeri perut, dan muntah.
Para siswa kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo dan Rumah Sakit Karitas Weetabula untuk mendapatkan perawatan medis.
Hingga saat ini, delapan siswa masih menjalani perawatan intensif, dengan enam orang di RSUD Reda Bolo dan dua lainnya di RS Karitas. Siswa lain yang kondisinya membaik sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Kasus keracunan MBG ini juga menjadi perhatian aparat kepolisian serta dinas kesehatan setempat yang tengah melakukan investigasi lebih lanjut terhadap penyebab keracunan.
Dugaan sementara menyebutkan adanya masalah pada kualitas atau pengolahan makanan yang membuat menu MBG menjadi tidak layak konsumsi.
Baca Juga: Andre Taulany Resmi Cerai dari Erin, 20 Tahun Pernikahan Berakhir di PA Jakarta Selatan
Peristiwa ini mengingatkan pada kasus serupa yang pernah terjadi pada Juli 2025, di mana puluhan siswa dari beberapa sekolah di Sumba Barat Daya mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG yang diduga mengandung ikan dengan kadar histamin tinggi akibat penanganan kurang tepat.
Pihak terkait terus berupaya memastikan keamanan dan kualitas program MBG agar kejadian serupa tidak terulang, sekaligus memberikan perhatian serius terhadap kesehatan pelajar di wilayah tersebut.
***