METROPOLITAN.ID - Kasus viral hilangnya tumbler di rangkaian KRL akhirnya menemukan titik terang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) memediasi pertemuan antara Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung, Argi, dengan penumpang KRL bernama Anita.
Mediasi tersebut menjadi langkah penyelesaian buntut kegaduhan yang sempat menyeruak di media sosial.
Dalam pertemuan itu, Anita menyampaikan permintaan maaf atas unggahan media sosialnya yang sebelumnya menimbulkan ramai perbincangan publik.
Ia mengakui bahwa postingannya menyebabkan kegaduhan yang berdampak luas.
Suami Anita, Alvin, turut memberikan pernyataan. Ia menegaskan bahwa kegaduhan di media sosial telah menyebabkan dampak panjang bagi sejumlah pihak.
Karena itu, ia menyambut baik mediasi yang digelar KAI dan menyampaikan bahwa persoalan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Di sisi lain, Argi selaku petugas Passenger Service yang sebelumnya turut terseret dalam polemik, juga menyampaikan permintaan maaf kepada Anita.
Ia menegaskan bahwa statusnya sebagai pegawai tetap aman dan ia masih menjalankan tugas sebagai Passenger Service di Stasiun Rangkasbitung.
Secara terpisah, Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menegaskan bahwa perusahaan selalu menjunjung tinggi profesionalitas layanan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Toko Oleh-oleh Khas Jember, Borong Kuliner hingga Kerajinan!
Ia memastikan setiap insan perusahaan mendapatkan dukungan penuh dalam menjalankan tugas, termasuk dalam situasi yang menimbulkan dinamika di lapangan.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa penyelesaian masalah secara kekeluargaan merupakan bentuk nyata keterbukaan KAI Group terhadap masukan pelanggan.