METROPOLITAN.ID - Ancaman bencana Gunung Semeru kembali menyulitkan aktivitas warga Lumajang. Lahar hujan yang membawa material pasir, batu, dan lumpur menerjang jalur utama menuju Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, hingga menutup total akses penghubung di kawasan tersebut.
Akibat kondisi itu, setidaknya 138 kepala keluarga sempat terisolasi dan kesulitan berinteraksi ke luar wilayah.
Warga yang selama ini mengandalkan jembatan penghubung untuk mobilitas, kini harus menunggu langkah cepat pemerintah dalam membuka jalur darurat agar distribusi logistik dan layanan kesehatan tetap berjalan.
Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak tinggal diam terhadap situasi kritis ini. Melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah langsung menyiapkan solusi darurat berupa jembatan gantung sepanjang kurang lebih 270 meter sebagai jalur alternatif.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini Senin 8 Desember 2025, Naik Tipis di Awal Pekan
Jembatan ini diprioritaskan untuk segera terbangun mengingat sungai di wilayah itu masih dalam status siaga dan berpotensi teraliri banjir lahar susulan setiap kali hujan mengguyur kawasan semeru.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari upaya pemulihan akses dengan cepat dan aman.
“Evaluasi ini penting agar penanganan darurat dan pemulihan dapat dilakukan secara terarah, sekaligus memastikan keamanan masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Indah saat meninjau lokasi terdampak lahar hujan di Desa Jugosari, dikutip dari Pantura.com, Senin, 8 Desember 2025.
Menurut Indah, selain memulihkan akses vital, jembatan tersebut akan menjadi jalur masuk penyelamatan dan pengiriman bantuan logistik maupun alat penunjang bagi warga yang kini masih terisolasi di Sumberlangsep.
Baca Juga: Suami Amanda Zahra Kerja Apa? Ini Identitas Adli yang Bikin Netizen Penasaran
Ia menegaskan bahwa Pemkab tengah melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan langkah penanganan bencana berjalan efektif dan adaptif terhadap situasi lapangan.
“Evaluasi tersebut juga mencakup kebutuhan penataan ruang dan rencana relokasi di kawasan yang telah lama tercatat sebagai zona merah bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma menambahkan bahwa pemerintah memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak tetap terjaga.
Baca Juga: Kebijakan Haji 2026, Dilarang Selfie di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Tim relawan, aparat gabungan, dan instansi terkait juga terus berupaya menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak.