METROPOLITAN.ID - Nama anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Meireza Endipat Wijaya, tengah menjadi perbincangan hangat publik.
Sorotan itu muncul bukan hanya karena kiprahnya di Senayan, melainkan juga usai pernyataannya terkait bantuan donasi untuk korban bencana di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatra viral dan memantik reaksi dari masyarakat.
Dalam rapat Komisi I DPR RI bersama Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Kompleks Parlemen Senayan, Endipat menyoroti pemberitaan yang menurutnya terlalu mengedepankan bantuan perseorangan dibanding kontribusi negara dalam penanganan bencana.
“Orang per orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliunan ke Aceh. Jadi jangan muncul kesan bahwa pemerintah tidak hadir,” ujar Endipat dalam forum rapat tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 9 Desember 2025 di Pegadaian Naik, Berapa Harga 1 Gram?
Menurut Endipat, narasi publik kerap terbentuk dari viralnya konten donasi personal di media sosial sehingga menimbulkan persepsi bahwa negara tidak hadir di tengah rakyat saat bencana terjadi.
Ia menilai hal tersebut harus dicegah melalui perbaikan komunikasi dan informasi yang lebih kuat dari pemerintah.
“Jadi monggo, tanggung jawab saya hanya bekerja semaksimal mungkin yang saya bisa. Selanjutnya itu adalah hak prerogatif Pak Presiden,” tambahnya menanggapi dinamika di ruang publik.
Endipat juga menyinggung sejumlah pihak yang dianggap hanya hadir sesaat tetapi merasa paling berjasa dalam aksi kemanusiaan untuk masyarakat Sumatra.
Sebelum duduk di parlemen, Endipat memiliki latar akademik kuat di bidang teknik dan manajemen. Berikut riwayat pendidikan yang ia tempuh:
- Teknik Metalurgi – Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Manajemen – Swiss German University (SGU)
Ia memulai karier profesionalnya sebagai teknisi di Double A Group, kemudian bergabung dengan perusahaan besar PT Kaltim Prima Coal.
Barulah pada 2011 ia masuk ke dunia politik melalui Partai Gerindra dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kepulauan Riau.
Sementara itu, Ferry Irwandi, influencer yang menggagas donasi publik Rp10 miliar untuk korban bencana, memilih merespons tanpa konfrontasi.
