METROPOLITAN.ID - Nama Terra Drone kini mencuat tragis ke permukaan setelah kebakaran besar melanda gedung mereka di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025.
Peristiwa itu menelan korban jiwa puluhan orang, memaksa publik tidak hanya berduka, tetapi juga mempertanyakan: siapa di balik Terra Drone? Siapa pemilik, dan siapa yang bertanggung jawab atas operasionalnya di Indonesia?
Tragedi ini membawa sorotan ke sekat korporasi dan manajemen perusahaan, yang selama ini lebih dikenal sebagai penyedia layanan drone untuk berbagai sektor industri mulai dari survei udara hingga inspeksi infrastruktur.
Setelah bangunnya pertanyaan publik, penelusuran pun mengungkap siapa sesungguhnya “pemilik” dan pengelola Terra Drone di Indonesia.
Selasa, 9 Desember 2025 siang, pukul sekitar 12.43 WIB, gedung milik Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, dilahap api. Insiden ini berlangsung ketika sebagian besar karyawan sedang makan siang.
Menurut data awal dari pihak berwenang, titik api berasal dari lantai dasar, tepatnya area gudang penyimpanan yang diduga terkait baterai drone.
"Di lantai 1 itu yang terbakar. Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai kebakar ini menyebar karena di lantai 1 adalah gudang," kata Susatyo.
Hingga malam hari, korban tewas dikonfirmasi mencapai 22 orang 15 perempuan dan 7 laki-laki, sedangkan puluhan lainnya berhasil diselamatkan.
Kejadian tragis ini langsung memantik kecaman tajam terhadap aspek keselamatan gedung, prosedur penyimpanan baterai drone, hingga regulasi perlindungan pekerja.
Bagi banyak pihak, ini menjadi alarm keras bagi perusahaan berteknologi tinggi yang beroperasi di Indonesia.
Semua korban jiwa sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan identifikasi.
Setelah identifikasi dilakukan dan daftar korban diumumkan, kini publik mulai menyoroti sosok pemilik gedung Terra Drone yang terbakar.
Profil PT Terra Drone