Senin, 22 Desember 2025

3 Cara Mengatasi Deadlock atau Buntu Saat Sedang Menulis

- Sabtu, 25 Februari 2023 | 19:30 WIB
Ilustrasi deadlock atau buntu saat menulis (istockphoto.com)
Ilustrasi deadlock atau buntu saat menulis (istockphoto.com)

METROPOLITAN.ID - Pernahkah Anda buntu saat menulis? Atau tiba-tiba macet dan tidak mengerti bagaimana melanjutkan menulis tentang apa yang Anda kerjakan? Akibatnya, Anda duduk di depan laptop selama berjam-jam, tidak mampu menuliskan kata-kata.

Situasi ini sering disebut deadlock. Sepertinya setiap penulis pernah melewati situasi ini. Tentu saja, kita gugup, marah, atau kesal karena tidak bisa melanjutkan karya.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendorong deadlock menulis tadi. Apa langkah-langkahnya?

Baca Juga: Resep Soft Cookies Kopi Yang Enak dan Lumer di Mulut

  1. Teruslah menulis

Paksa diri Anda untuk terus menulis. Misalnya, jika Anda tidak tahu harus menulis apa, coba tulis apapun kata yang ada di sekirar contoh merk handphone atau Judul Buku apapun.

Kedengarannya konyol, tetapi setelah menulis banyak kata, kemungkinan besar Anda akan mampu menemukan ide dan melanjutkan tulisan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Love Language Pasangan Agar Semakin Romantis

  1. Tinggalkan aktivitas menulis

Ini mungkin terdengar radikal, tetapi Anda harus mencoba metode ini. Jika Anda mengalami kebuntuan dalam berpikir sehingga Anda tidak bisa lagi mengungkapkan pikiran Anda, cobalah istirahat sejenak dari aktivitas menulis Anda.

Anda dapat meninggalkan rumah, menarik napas dalam-dalam, menonton TV, mendengarkan musik, pergi ke Lapangan Merah, atau bertemu teman.

Mungkin Anda perlu mencuci muka atau mandi. Ketika air memercik ke wajah Anda, Anda merasa segar dan Anda dapat melanjutkan menulis lebih awal.

Baca Juga: Resep Semur Tahu Tempe Yang Enak

  1. Temukan bahan tulisan

Biasanya ketika kita kekurangan bahan menulis, maka akan terjadi deadlock. Sama seperti teko penuh harus mengisi beberapa cangkir kosong, teko harus penuh. Jika tidak, maka air tidak bisa lebih cepat masuk ke dalam gelas.

Hal yang sama berlaku dengan isi kepalar. Kita harus memiliki bahan bacaan yang cukup sebelum menulis agar tidak terjebak nantinya.

Ada situasi yang menunjukkan bahwa kita kurang dalam membaca, yaitu ketika kita menulis kita merasa sangat mandek, sangat macet, tetapi mood setelah menulis sangat tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fazli Imtiaz

Sumber: yoursay.suara.com

Tags

Terkini

X