METROPOLITAN.ID- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah jadi obrolan hangat di jagat maya. berawal dari komentar di media sosial, seorang pria yang diduga adalah peneliti BRIN membuat heboh dengan kata kata yang dianggap tak pantas.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) a menyayangkan perbuatan peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin.
"Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN,” kata Tri Handoko, Senin (24/4).
Saat ini, lanjut dia, pihak BRIN sedang melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar. Langkah konfirmasi dilakukan untuk memastikan apakah benar sivitas tersebut adalah ASN di BRIN atau bukan.
“Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi. Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” tegasnya.
Tri Handoko mengimbau agar publik tidak terpancing dengan perbuatan pelaku. Seluruh pihak harus menahan diri untuk mencegah polemik.
Sebelumnya, peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tengah menjadi sorotan publik. Masalah ini dimulai dari tulisan AP Hasanuddin di media sosial yang bermuatan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
AP Hasanuddin diketahui menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah. Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti BRIN Thomas Djamaluddin
Unggahan Thomas sendiri merespons komentar dari seseorang bernama Aflahal Mufadilah. Dalam komentarnya, Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
Komentar Thomas ternyata direspons oleh AP Hasanuddin secara frontal. Hingga kalimatnya bernada ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," komentar Andi.