Senin, 22 Desember 2025

Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Warga Lumajang yang Terdampak Banjir Lahar Dingin Semeru segera Pindah

- Minggu, 9 Juli 2023 | 09:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy meninjau langsung dampak pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (Foto : Dok. Kominfo-lmj)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy meninjau langsung dampak pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (Foto : Dok. Kominfo-lmj)

METROPOLITAN.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy meninjau langsung dampak pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang.

Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau langsung dampak pasca banjir lahar dingin yang terjadi di Kabupaten Lumajang.

Menko PMK, Muhadjir Effendy tiba di Dusun Bondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro disambut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Sekda Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, Sabtu (8/7/2023).

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Banyak Makan Korban, Bupati Lumajang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat

Menko PMK, Muhadjir Effendy langsung melihat kondisi tanggul yang jebol sekaligus penanganan darurat yang dilakukan.

"Penanganan darurat memang perlu dilakukan untuk antisipasi kemungkinan lainnya," ungkapnya dia.

Selanjutnya, Menko PMK, Muhadjir Effendy meminta Bupati Lumajang, Thoriqul Haq untuk segera mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk penyelesaian dan penanganan permanen pasca bencana banjir lahar dingin.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di Kota Bogor 9 Juli 2023, Jangan Lupa Bawa Persyaratan Ini

Kunjungan Menko PMK berlanjut pada peninjauan Jembatan Kali Regoyo. Disana, Menko Muhadjir Effendy memberikan sejumlah bantuan sembako secara simbolis kepada warga yang saat ini terisolir lantaran akses satu-satunya keluar wilayah terputus.

Peninjuan berakhir di lokasi pengungsian Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Disana, dirinya menemukan ada beberapa warga yang sudah memiliki rumah di Hunian Relokasi namun tidak menempatinya.

"Tadi saya cek ada beberapa keluarga yang seharusnya sudah menempati hunian tetap malah sekarang tidak ditempati, dia masih tinggal ditempat yang lama," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa Fisipkom Unida Hadiri Festival 6 2023, Bisa Simak Gagasan dan Inspirasi Tokoh-tokoh Hebat

Warga yang sudah memiliki rumah di hunian relokasi sudah seharusnya ditempati lantaran tempat tinggal sebelumnya juga berada dalam zona merah peta rawan bencana.

Dirinya pun meminta warga untuk tetap mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X