METROPOLITAN.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor memberikan update terbaru proyek pembangunan Jembatan Otista Bogor yang sudah memasuki minggu kesepuluh.
Adapun, pekerjaan pembangunan yang sudah berjalan sejak 1 Mei 2023 lalu, kini sudah memasuki progres pekerjaan mencapai 23,75 persen, dengan deviasi positif dibawah 1 persen.
Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina menuturkan, saat ini progres pembangunan sudah mencapai 23,75 persen, dari target sebesar 23,50 persen pada minggu ini.
Meski, deviasi positif ini dibawah 1 persen, namun proyek tersebut disebut masih berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan.
"Masih on schedule dan on the track. Ada deviasi positif, hanya saja kurang dari 1 persen," kata Rena Da Frina kepada wartawan, Sabtu 15 Juli 2023.
Adapun, dijelaskan Kepala DPUPR Kota Bogor, saat ini para pekerja tengah berfokus untuk membangun pondasi jalur trem. Di mana, ada dua titik pengeboran yang mesti diselesaikan.
Sementara, dua titik di sisi kanan, atau tepatnya yang dari arah Tugu Kujang sudah rampung diselesaikan.
"Tinggal pile clapnya, hari Minggu besok pengecoran. Sisanya di sisi kiri (Warung Bogor) ada 2 titik lagi untuk pengeboran," ujar Rena Da Frina.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor memberikan update terbaru proyek pembangunan Jembatan Otista Bogor yang sudah memasuki minggu keenam.
Menurut Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, progres pekerjaan pembangunan saat ini baru mencapai 4,5 persen, dengan deviasi positif 1,5 persen.
Di mana, pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan diantaranya, pihak kontraktor sudah menyelesaikan relokasi pipa PDAM yang terdampak pembangunan.
Kemudian, untuk relokasi kabel PLN dan pembesian membuat bore pile masih on progres. Lalu, pabrikasi bekisting masih dilaksanakan.
Selanjutnya, masih dilakukan pengerukan galian agar alat berat bisa turun. Serta, menurunkan crane untuk melakukan pengeboran pondasi jembatan.
"Jadi sampai minggu keenam ini (pekerjaan mencapai) sekitar 4,5 persen. Deviasinya positif 1,6 persen," kata Rena Da Frina kepada wartawan, baru-baru ini.