Senin, 22 Desember 2025

Bawa Panci, Ratusan Emak-emak Demo Dugaan Kecurangan PPDB di SMAN 3 Bogor

- Selasa, 25 Juli 2023 | 13:34 WIB
Aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan emak-emak di SMAN 3 Bogor. Aksi ini dilakukan atas dugaan kecurangan PPDB di SMAN 3 Bogor.
Aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan emak-emak di SMAN 3 Bogor. Aksi ini dilakukan atas dugaan kecurangan PPDB di SMAN 3 Bogor.

METROPOLITAN.id - Ratusan emak-emak menggelar aksi demonstrasi di SMAN 3 Bogor pada Selasa, 25 Juli 2023. Dalam aksinya, mereka membawa panci hingga memakai kostum putih abu.

Adapun, unjukrasa alias demo ini sendiri dilakukan sebagai buntut kekecewaan mereka terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di sekolah tersebut. Mereka menilai pihak sekolah SMAN 3 Bogor diduga telah melakukan kecurangan dalam PPDB sistem zonasi.

Pantauan di lapangan, para emak-emak yang berdemo membawa sejumlah alat masak seperti panci. Selain itu beberapa diantaranya mengenakan kostum seragam putih abu-abu.

Perwakilan pengunjuk rasa Atty Somaddikarya menyampaikan, banyak orangtua murid yang kecewa lantaran anaknya gagal masuk di salah satu sekolah favorit di Kota Bogor itu.

Padahal, menurut perempuan yang juga anggota DPRD Kota Bogor itu, mereka tinggal tak jauh dari lokasi sekolah. Hanya berjarak beberapa ratus meter saja.

"Saya punya data yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Data siswa yang melakukan kecurangan manipulasi di SMA Negeri 3," kata Atty Somadikarya.

"Ada orangtua murid yang tinggalnya hanya berjarak 400 meter, 700 meter dari lokasi sekolah. Namun, anaknya ditolak masuk. Mirisnya, ada siswa yang tinggal jauh dari lokasi sekolah bahkan sampai numpang KK (kartu keluarga) tapi mereka diterima," sambung dia.

Atas itu, Atty Somaddikarya menuntut Kepala SMAN 3 Bogor bertanggungjawab atas masalah tersebut.

Bahkan ia bersama ibu-ibu lainnya bakal terus melakukan aksi unjuk rasa apabila tidak ada keadilan terhadap siswa yang seharusnya bisa masuk diterima di sekolah tersebut.

"Hari ini kita aksi damai, tidak ada bakar-bakar ban. Tapi apabila tuntutan ini tidak didengar, jangan salahkan kami akan ada 1.000 emak-emak yang bakal turun di sekolah ini," sebutnya.

Kekecewaan lainnya juga dirasakan oleh Aprilda Dasa, salah satu orangtua murid. Ia mengaku, anaknya ditolak ketika mendaftar PPDB lewat jalur zonasi.

"Banyak sekali siswa yang tidak diterima di sekolah, salah satunya anak saya. Padahal rumah saya ada di kecamatan yang sama," singkat dia.

Menanggapi itu, Kepala SMAN 3 Bogor, Dewi Suhartini menyatakan tugas dari pihak sekolah hanya menerima nama-nama calon peserta didik baru yang didaftarkan oleh orangtua mereka sesuai data yang tercantum dalam situs.

"Terkait dugaan kecurangan domisili, kami tidak melihat di hard copy, hanya lewat aplikasi itu," kata Dewi Suhartini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X