METROPOLITAN.ID - Israel melakukan penyesuaian tingkat ancaman untuk beberapa negara, menindaklanjuti konflik yang terus menerus terjadi di Jalur Gaza dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Israel mengubah tingkat ancaman terhadap beberapa negara sebagai respons terhadap kelanjutan konflik dengan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.
Hal tersebut menindaklanjuti pertempuran yang terus berlanjut di Jalur Gaza dengan Hamas, Israel melakukan penyesuaian tingkat ancaman terhadap sejumlah negara.
Menurut dewan keamanan nasional Israel, sejumlah negara di Eropa Barat (termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman), Amerika Selatan (termasuk Brasil dan Argentina), serta Australia dan Rusia, kini menghadapi tingkat ancaman yang ditingkatkan menjadi level 2.
Sementara itu, negara-negara di Afrika (termasuk Afrika Selatan dan Eritrea) dan Asia Tengah (meliputi Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Turkmenistan) melihat peningkatan tingkat ancaman menjadi level 3.
Dengan rekomendasi untuk mempertimbangkan kembali perjalanan yang tidak penting ke negara-negara tersebut.
Baca Juga: Menanti Suzuki Carry Versi Mobil Listrik, Sasar Segmen Kendaraan Komersial
Selain penyesuaian ini, warga Israel diingatkan untuk menjauhi demonstrasi, protes, serta hindari menampilkan identitas Israel dan Yahudi secara terbuka beserta simbol-simbol terkait, serta menjauhi pertemuan-pertemuan Israel dan Yahudi.
Sementara itu, pejabat PBB dan AS mendorong Israel agar menahan diri dalam operasi militer untuk mencegah kembali terjadinya dampak serius pada warga sipil, seperti yang terjadi di bagian utara Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperluas serangan daratnya terhadap Hamas, meluas lebih jauh ke selatan hingga ke kota Khan Yunis.
Baca Juga: Tentara Yaman Houthi Luncurkan Serangan ke Israel, Amerika Serikat Bentuk Pertahanan di Laut Merah
Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina di Gaza (UNRWA), menyatakan keprihatinannya atas pengulangan pengungsian, rumah sakit yang penuh sesak, dan tekanan pada operasi kemanusiaan akibat pasokan yang terbatas.
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memberikan pembaruan mengenai bantuan yang masuk ke Gaza, mengungkapkan bahwa 100 truk bantuan dengan suplai kemanusiaan dan 69.000 liter bahan bakar memasuki Gaza dari Mesir pada hari Senin.