Kelompok ini diharapkan dapat menjadi regenerasi dari kelompok pengelola hutan yang sudah ada, sekaligus menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian Hutan Wonosadi di masa depan.
Baca Juga: Motorola Akan Segera Merilis Moto Edge 50 Neo, Yuk Lihat Spesifikasi
Tidak hanya itu, Tim PPK Ormawa BEM UAD juga mengadakan pelatihan digitalisasi marketing untuk para pemuda setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam mengelola dan mempromosikan potensi desa secara digital, terutama terkait dengan program 'desa preneur' yang melibatkan kelompok ibu rumah tangga dalam pengembangan produk lokal.
Aspek infrastruktur juga mendapat perhatian dalam program ini. Tim pengabdian berperan aktif dalam revitalisasi infrastruktur hutan dengan memperbaiki tata kelola yang ada.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah edukasi flora dan fauna berbasis QR code, yang memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi mengenai kekayaan alam Hutan Wonosadi. Dengan adanya program ini, peluang untuk pengembangan wisata berbasis ekologi di kawasan Hutan Wonosadi semakin terbuka lebar.
Baca Juga: Motorola Akan Segera Merilis Moto Edge 50 Neo, Yuk Lihat Spesifikasi
Pengelolaan hutan yang berbasis pada kearifan lokal tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat Desa Beji.
Program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan, di mana kelestarian ekologis berpadu harmonis dengan pelestarian budaya.
Tim Pengabdian PPK Ormawa BEM UAD optimis bahwa melalui pengelolaan sumber daya alam yang tepat, kesejahteraan masyarakat Desa Beji akan meningkat seiring dengan terjaganya keanekaragaman hayati dan budaya lokal.
Dengan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dan program-program yang dirancang, Tim PPK Ormawa BEM UAD bersama masyarakat Desa Beji optimis bahwa Hutan Adat Wonosadi akan tetap lestari dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.***