Selain itu, jalan tol ini menggunakan perkerasan kaku atau rigid pavement pada kedua jalurnya, serta telah dilengkapi dengan marka jalan yang jelas dan penerangan sepanjang ruas tol untuk memudahkan pengendara.
Baca Juga: Kisruh Pedagang Jalan Merdeka Usai Dibongkar Satpol PP, DPRD Kota Bogor Turun Tangan
PT JMJ juga memprediksi bahwa volume kendaraan yang melintas di jalur fungsional ini dapat mencapai hingga 1.000 kendaraan per jam, terutama selama libur Nataru.
Oleh karena itu, pengoperasian jalur tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memberikan alternatif perjalanan yang lebih cepat dan efisien bagi pengendara yang menuju Yogyakarta atau Solo.
“Kami berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat karena jalur fungsional ini dapat menjadi jalur alternatif untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Tugu Kartasura Delanggu dan Jalan Raya Solo-Yogyakarta," papar dia.
Untuk memastikan kelancaran operasional, PT JMJ telah menyiapkan petugas yang akan siaga di Posko SIAGA Kepolisian dan Dishub 2024/2025 yang terletak di Shelter Exit Prambanan serta Pos Pantau di KM 30+875.
Fasilitas pendukung lainnya, seperti toilet, SPBU mobile, serta layanan darurat seperti ambulans, rescue, dan derek juga tersedia untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.