"Ini kan biar adil nih. Semua murid biar ngerasain perpisahan wisuda," ucap Aura Cinta dalam forum tersebut.
Ia menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dianggap merampas momen kebersamaan terakhir antar siswa.
"Saya merasa sudah lulus, tetapi tanpa perpisahan, kita tidak bisa berkumpul dan merasakan interaksi terakhir bersama teman-teman," ujar Aura.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa seremoni wisuda justru menjadi beban bagi mayoritas orangtua dari kalangan ekonomi bawah.
"Kenapa miskin ingin hidup bergaya sekolah harus ada perpisahan? Anda miskin tapi jangan sok kaya," ujar Dedi dalam forum tersebut.