Jalan tol ini akan menghubungkan Serpong di Kabupaten Tangerang, Banten, dengan Salabenda, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika memastikan proyek strtegis Tol Bogor - Serpong ini sudah melewati proses lelang dan pengerjaannya akan segera dimulai.
"Tol Serpong - Bogor sudah lelang, sekarang mau tahap pelaksanaan," ujar Ajat Rochmat Jatnika saat berkunjung ke Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Kamis, 8 Mei 2025.
Sebetulnya, Pemkab Bogor menginginkan pembangunan tol dimulai dari arah Serpong agar konektivitas langsung ke jalan khusus tambang yang ada dapat terhubung tanpa hambatan.
Namun, pengembang justru mengajukan pembangunan awal dari Salabenda, Kabupaten Bogor.
"Kalau Pemkab Bogor, pengennya sih dari Serpong, sehingga kalau sudah jadi nantinya, dari jalan khusus tambang langsung ke tol," ungkapnha.
Sementara itu, Hanan Fitroni, Staf Departemen Pengembangan Bisnis PT Adhi Karya menjelaskan, jalan tol sepanjang 32,027 kilometer ini bakal melintasi dua provinsi sekaligus, Banten dan Jawa Barat, serta dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor.
"Untuk wilayah Kabupaten Bogor, tol ini melintasi tiga kecamatan, yaitu Kemang, Ciseeng, dan Rumpin, dengan total 14 desa yang terdampak," jelas Hanan.
Di wilayah Banten, tol ini hanya melewati empat desa. Saat ini, proyek masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat dan persiapan pembebasan lahan.
Luas tanah yang diperlukan mencapai 305 hektare, dengan 260 ribu meter persegi berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Pemerintah menargetkan proses pembebasan lahan rampung pada 2025, disusul pembangunan fisik yang dijadwalkan berjalan hingga 2027 dengan harapan jalan tol sudah mulai beroperasi pada tahun yang sama.
Tol Serpong-Bogor juga akan dilengkapi tiga simpang susun, yakni di Pondokudik (Kemang), Putat Nutug (Ciseeng), dan Rumpin.
"Anggaran untuk pembangunan dan pembebasan lahan masih dalam kajian Kementerian PUPR," kata Hanan
Proses penetapan lokasi pun tengah diajukan ke Gubernur Jawa Barat oleh Kementerian PUPR.
"Setelah lokasi ditetapkan, tahap persiapan hingga pengadaan tanah akan dimulai pada 2025," pungkasnya.***