berita-hari-ini

Pergerakan Tanah di Purwakarta Makin Meluas, Benarkah Bisa Merembet ke Tol Cipularang?

Selasa, 17 Juni 2025 | 09:40 WIB
Pergarakan Tanah di Purwakara.

METROPOLITAN.ID - Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.

Hingga Sabtu, 14 Juni 2025, pergerakan tanah telah menghancurkan lebih dari 70 bangunan dan ratusan meter jalan desa, dengan pergerakan tanah terjadi setiap 10 menit sekali.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran bahwa gerakan tanah bisa merembet ke Tol Cipularang, salah satu jalur vital nasional di Pulau Jawa yang hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari titik lokasi bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa aktivitas tanah yang terus bergerak dengan intensitas tinggi menandakan bahwa bencana ini belum akan berhenti dalam waktu dekat.

Baca Juga: 88 Rumah di Sukamakmur Bogor Rusak Akibat Pergerakan Tanah, 92 Warga Mengungsi

"Pengamatan langsung hari ini bahwa tanah di wilayah tersebut terus bergerak aktif dan masif, kondisinya mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, bisa merembet ke Tol Cipularang yang merupakan jalur vital nasional,” ujar Kepala BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun.

Berdasarkan data lapangan, tanah telah bergeser sejauh 20 meter dari titik awal sejak laporan pertama diterima pada Rabu, 11 Juni 2025. Gerakan ini menghancurkan sedikitnya 72 unit bangunan, yang terdiri dari:

  • 57 rumah rusak berat
  • 3 rumah rusak sedang
  • 8 rumah rusak ringan
  • 1 fasilitas umum rusak berat
  • 1 tempat ibadah rusak berat

Tak hanya bangunan, sejumlah makam keluarga di Kampung Cigintung, yang terletak di kawasan terdampak, juga terpaksa dipindahkan akibat tanah yang terus bergerak dan mengancam tempat peristirahatan terakhir tersebut.

Ancaman ke Tol Cipularang? Ini Kata Jasa Marga

Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat lantaran jarak antara lokasi bencana dan Tol Cipularang hanya sekitar 1 kilometer. Jalur tol ini merupakan penghubung utama Jakarta–Bandung–Cirebon, yang vital bagi arus logistik dan masyarakat.

Baca Juga: Ratusan Warga Terdampak Pergerakan Tanah Dekat Rumah Prabowo, Pemkab Bogor Buka Opsi Relokasi Warga

Namun demikian, pihak PT Jasa Marga Regional Office 3 (RO3) memastikan bahwa hingga saat ini, gerakan tanah belum mengancam jalur tol secara langsung.

"Kami dari Jasa Marga sudah melakukan pengecekan menggunakan drone setelah kita cek di lokasi bahwa kondisi titik longsor berada di sisi luar bahu Jalan Tol Cipularang kurang lebih satu kilometer," ujar Agni Mayvinna, Senior Manager RO3 Jasa Marga, dinukil dari detik.com pada Selasa, 17 Juni 2025.

Jasa Marga telah menggunakan drone untuk pemantauan udara, serta berencana memasang inklinometer di tiga titik untuk mengukur stabilitas tanah di sekitar kawasan tersebut secara lebih detail.

"Titik longsoran mengarah ke utara, sedangkan posisi jalan tol ada di sisi barat lokasi kejadian. Kami juga akan melakukan pengukuran lanjutan dengan inklinometer di tiga titik untuk memastikan stabilitas tanah," katanya.(*)

Halaman:

Tags

Terkini