KPAI juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kebijakan untuk memberikan pendampingan psikologis dan perlindungan lebih lanjut bagi para korban.
Keluarga Pelaku Tidak Mengetahui Perbuatan Bejat Ini
Baca Juga: Waspada! Ini 3 Tanda Minyak Rem Motor Perlu Segera Diganti, Jangan Sampai Blong
Menariknya, keluarga AF mengaku tidak mengetahui sama sekali tindakan keji yang dilakukan oleh tersangka. Mereka baru menyadari setelah kasus ini mencuat ke publik.
Saat ini, keluarga pelaku memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat untuk menghindari tekanan sosial dan perhatian media.
Hal ini menambah dimensi kompleks dalam kasus ini, di mana lingkungan terdekat pelaku juga merasa terpukul dan terkejut atas perbuatan yang dilakukan oleh AF.
Upaya Pencegahan dan Imbauan KPAI kepada Orang Tua
KPAI mengimbau agar para orang tua lebih peka dan aktif dalam mengawasi kondisi serta lingkungan anak-anak mereka.
Baca Juga: Daftar 5 Tempat Makan Bubur Ayam Favorit di Yogyakarta untuk Wisata Kuliner saat Berkunjung
Kasus ini menjadi peringatan serius bahwa kekerasan seksual bisa terjadi di lingkungan yang seharusnya aman dan penuh kepercayaan, seperti tempat mengaji.
Orang tua diharapkan untuk tidak hanya mengandalkan pihak sekolah atau pengajar, tetapi juga secara rutin berkomunikasi dan memantau perkembangan anak agar dapat mendeteksi tanda-tanda kekerasan sejak dini.
Penahanan dan Proses Hukum Pelaku
Saat ini, AF telah resmi ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan dan dijerat dengan Pasal 76E juncto Pasal 82 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Baca Juga: Peminat Sekolah Gratis di Kota Depok Tinggi, Kuota di 3 Sekolah Ini Langsung Penuh
Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual dan menjadi pelajaran bagi masyarakat luas.