METROPOLITAN.ID - Media sosial di Tiongkok tengah diguncang kasus viral yang melibatkan sosok kontroversial berjuluk Sister Hong.
Ribuan video asusila yang diduga diperankan olehnya beredar luas di internet dan memicu gelombang perburuan warganet, terutama di platform X (dulu Twitter).
Sister Hong bukan sekadar nama viral. Ia disebut sebagai dalang di balik rekaman seksual ilegal dengan ribuan pria tanpa persetujuan mereka, sebuah tindakan yang kini menjadi sorotan serius kepolisian dan publik Tiongkok.
Ia bahkan kerap berpura-pura sebagai perempuan demi mengelabui korbannya.
Dalam laporan yang pertama kali diunggah oleh akun X @eseLSMN pada Selasa, 15 Juli 2025, Sister Hong disebut kerap mengundang para pria ke rumahnya untuk berhubungan badan tanpa melibatkan uang atau transaksi komersial.
Baca Juga: Viral! Jepang Bakal Blacklist Pekerja Indonesia pada 2026, Cek Faktanya di Sini
Namun yang menggemparkan, semua aktivitas seksual tersebut direkam secara diam-diam menggunakan kamera tersembunyi.
Lebih mencengangkan lagi, video-video tersebut disebarkan tanpa sensor ke dunia maya, diduga dilakukan oleh pelaku sendiri. Ribuan video tersebut kini tersebar di berbagai situs gelap dan menjadi bahan perburuan warganet yang penasaran.
“Dia diam-diam merekam seluruh pengalaman itu dan menyebarkannya secara online,” tulis akun X @eseLSMN yang pertama kali mengangkat isu ini ke publik pada Selasa, 15 Juli 2025.
Salah satu elemen yang membuat kasus ini makin viral adalah teknik penyamaran sang pelaku. Sister Hong disebut sering berpura-pura sebagai perempuan, mengenakan riasan tebal, wig, pakaian wanita, dan masker untuk menyembunyikan identitas aslinya.
Beberapa laporan menyebut, korban-korbannya bahkan tidak sadar telah direkam, apalagi menyangka bahwa Sister Hong bukan perempuan sungguhan.
Menanggapi kehebohan di jagat maya, Kepolisian Jiangning mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan resmi terkait penyebaran video vulgar tersebut pada awal Juli 2025.
Setelah penyelidikan intensif, pihak berwajib akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku dengan nama asli Jiao, dan menangkapnya pada 5 Juli 2025.