METROPOLITAN.ID - Sosok Ferry Irwandi belakangan menjadi buah bibir publik. Dari seorang mantan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Keuangan, ia kini menjelma menjadi influencer, YouTuber, dan konten kreator yang lantang bersuara soal isu sosial, politik, hingga kebijakan fiskal negara.
Namanya semakin viral setelah tampil di barisan mahasiswa dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Kehadirannya di tengah massa aksi menambah sorotan, apalagi saat Ferry berorasi keras menentang kebijakan tunjangan pensiun untuk anggota dewan.
“Kalau saya pribadi sangat tidak setuju dengan tunjangan pensiun anggota DPR. DPR itu jabatan politik dan seharusnya jabatan politik itu tidak ada tunjangan pensiun seperti itu,” tegas Ferry di hadapan para mahasiswa.
Menurutnya, skema pensiun DPR justru tidak relevan dengan kondisi keuangan negara. “Seharusnya (tunjangan pensiun) dihapuskan, karena beban fiskalnya besar,” tambahnya.
Tak hanya berhenti pada isu pensiun DPR, Ferry turut menyerukan perlunya reformasi besar-besaran dalam struktur pemerintahan.
“Intinya kita perlu reformasi besar-besaran. Reformasi dari struktur pemerintah mulai dari anggota DPR, eksekutif, sampai aparat kepolisian atau bahkan tentara kita sendiri,” serunya.
Orasinya yang penuh semangat diakhiri dengan pesan persatuan. Ferry mengingatkan mahasiswa agar tetap solid, tidak mudah dipecah-belah, dan berani menjaga idealisme.
Profil Ferry Irwandi
Sebelum dikenal publik luas, Ferry Irwandi meniti karier selama satu dekade di Kementerian Keuangan. Namun pada November 2022, ia memutuskan untuk mundur dari zona nyaman sebagai ASN demi menekuni dunia konten secara penuh.
Pilihan itu terbukti tepat. Kini, Ferry dikenal sebagai pendiri Malaka Project, sebuah inisiatif yang fokus pada produksi konten edukasi tentang politik, keuangan, pendidikan, stoikisme, hingga fenomena sosial kontemporer.
Sejak pertama kali terjun ke YouTube pada 2010, Ferry telah konsisten membangun kanal edukatif. Topik yang diangkat pun beragam, mulai dari sisi gelap NFT, isu kredit KPR, fenomena judi online yang dipromosikan influencer, hingga kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Lahir di Jambi pada 1980, perjalanan pendidikan Ferry penuh lika-liku. Saat berkuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), ia sempat hampir drop out karena nilai rendah. Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil. Ferry akhirnya lulus dengan IPK 3,61.