METROPOLITAN.ID – Armada Global Sumud Flotilla menegaskan bahwa tuduhan Kementerian Luar Negeri Israel terkait dugaan pendanaan oleh Hamas tidak berdasar dan hanyalah propaganda.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Global Sumud Flotilla, Maria Elena Delia, dalam keterangan resmi yang dirilis kepada kantor berita Ansa dan dikutip dari Euronews.
“Dokumen-dokumen yang ditunjukkan Israel tidak membuktikan adanya pendanaan maupun kendali Hamas atas Armada Sumud Global,” ujarnya.
“Kami adalah misi sipil dan kemanusiaan, di mata Eropa dan dunia. Kami meminta agar dokumen-dokumen tersebut diserahkan sepenuhnya kepada badan-badan independen. Sampai hal itu terjadi, (klaim ini) hanyalah propaganda, bukan bukti,” lanjutnya.
Israel Klaim Temukan Bukti Hamas di Global Sumud Flotilla
Kontroversi ini bermula ketika Kementerian Luar Negeri Israel mempublikasikan dua dokumen melalui akun resmi X (sebelumnya Twitter) pada Selasa, 30 September 2025.
Israel menyebut dokumen tersebut ditemukan di Jalur Gaza dan diyakini sebagai bukti keterlibatan langsung Hamas dalam pendanaan dan pelaksanaan misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.
Dokumen pertama yang dipublikasikan berupa surat bertanggal 2021 dan ditandatangani oleh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Surat itu mengungkapkan adanya hubungan erat antara Hamas dengan organisasi Konferensi Rakyat untuk Palestina di Luar Negeri (PCPA).
PCPA sendiri didirikan di Turki pada 2017 oleh diaspora Palestina untuk memperkuat partisipasi politik dan pengambilan keputusan nasional Palestina.
Organisasi ini kerap merilis pernyataan terkait perkembangan di Gaza, Tepi Barat, dan isu-isu Palestina lainnya.
Israel menyatakan PCPA telah ditetapkan sebagai lembaga yang didirikan oleh Hamas sejak Agustus 2021 oleh Kementerian Pertahanan Israel dan dianggap sebagai salah satu perwakilan resmi kelompok tersebut.
Dugaan Keterlibatan Perusahaan Maritim Cyber Neptune
Dokumen kedua yang diungkap Israel mencantumkan nama sejumlah anggota PCPA yang beroperasi di Eropa, termasuk Saif Abu Kashk, yang disebut sebagai CEO perusahaan maritim Cyber Neptune.