berita-hari-ini

Gempa Dahsyat Guncang Filipina, 72 Jiwa Tewas Banyak Bangunan Ambruk, Salah Satunya Gereja Bersejarah

Jumat, 3 Oktober 2025 | 09:07 WIB
(Ilustrasi gempa) Filipina diguncang gempag hingga mengakibatkan kurang lebih 72 orang tewas dan bangunan ambruk (Pixabay/free image)

METROPOLITAN.ID - Pulau Cebu di Filipina diguncang gempa dahsyat pada Selasa, 1 Oktober 2025, dengan kekuatan magnitudo 6,9 yang menyebabkan sedikitnya 72 orang meninggal dunia dan banyak bangunan rata dengan tanah.

Gempa berdampak besar terutama pada wilayah utara Pulau Cebu, seperti kota Bogo dan San Remigio, yang menjadi pusat kerusakan dan korban jiwa.

Salah satu bangunan penting yang terdampak parah adalah Gereja Santa Rosa de Lima di Daanbantayan, sebuah gereja berusia ratusan tahun yang mengalami keruntuhan sebagian akibat guncangan gempa.

Baca Juga: Timnas Indonesia Terjebak Situasi Sulit Usai Protes Perangkat Pertandingan Diabaikan AFC

Meskipun mengalami kerusakan struktural serius, Sakramen Mahakudus dan gambar Santa Rosa de Lima dalam gereja itu dilaporkan tetap utuh.

Selain itu, Gereja Santo Petrus dan Paulus di Pulau Bantayan juga runtuh, menambah daftar bangunan bersejarah yang hancur.

Beberapa bangunan lain di wilayah Bantayan, Medellin, Kota Bogo, dan San Remigio juga mengalami kerusakan berat.

Uskup Agung Cebu mengimbau umat untuk menjauh dari bangunan gereja sambil menunggu penilaian struktural lanjutan demi menghindari risiko kecelakaan.

Baca Juga: Mahasiswi Jadi Korban Perampokan di Margonda Depok, Laptop Dicuri dan Dicari Menggunakan Fitur Pelacak Sampai Warakas Jakarta Utara

Cebu sendiri merupakan salah satu pulau di Filipina yang memiliki sejarah panjang sebagai wilayah awal penjajahan Spanyol sejak abad ke-1500, sehingga banyak gereja tua yang menjadi warisan budaya penting.

Gempa ini terjadi hanya satu minggu setelah Filipina dilanda topan beruntun yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Kerusakan akibat gempa menimbulkan kantong-kantong mayat yang berjejer di jalanan, sementara ratusan orang mendapat perawatan di rumah sakit darurat tenda.

Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan dengan prioritas tinggi oleh pemerintah daerah yang juga sedang berupaya memulihkan listrik dan mendistribusikan pasokan darurat kepada para korban yang mengungsi hingga mencapai sekitar 20.000 orang.

Sekitar 600 rumah dilaporkan hancur total, dan ratusan gempa susulan terus mengguncang daerah tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini