Minggu, 21 Desember 2025

Dekat Sesar Lembang, Purwakarta jadi Daerah Rawan Gempa

- Senin, 29 September 2025 | 19:28 WIB
Stasiun Geofisika Kelas I Bandung gelar Sekolah Lapang Gempa bumi (SLG) dan Tsunami di Purwakarta, Senin 29 September 2025. (Foto: Aik)
Stasiun Geofisika Kelas I Bandung gelar Sekolah Lapang Gempa bumi (SLG) dan Tsunami di Purwakarta, Senin 29 September 2025. (Foto: Aik)

METROPOLITAN.ID - Kabupaten Purwakarta, disebut sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan gempa bumi di Provinsi Jawa Barat. Lokasinya yang berdekatan dengan Sesar Lembang dan west java black arc thrust membuat daerah ini menjadi langganan merasakan getaran seismik.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan ancaman gempa tak hanya datang dari sesar aktif darat, zona megathrust Selat Sunda juga harus diwaspadai.

Baca Juga: Seni Ketangkasan Domba Garut Masih Eksis di Purwakarta

"Jika skenario gempa besar dengan magnitudo 9,0 terjadi, Purwakarta berpotensi diguncang dengan skala intensitas VI–VII MMI. Meski tak berisiko tsunami, guncangan kuat berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada bangunan maupun infrastruktur," kata Rahayu di Purwakarta, Senin 29 September 2025.

BMKG menegaskan pentingnya langkah mitigasi berkelanjutan guna menekan risiko timbulnya korban jiwa. Cara ini dapat dilakukan melalui pengembangan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi atau earthquake early warning syste (EEWS) yang mampu memberi peringatan beberapa detik sebelum guncangan dirasakan, meski masih terbatas pada area blind zone atau dekat episentrum.

Baca Juga: Diskanak Purwakarta Gelar Vaksinasi Rabies Gratis

Diketahui, BMKG Stasiun Geofisika Bandung mempunyai program edukasi melalui Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) dan Tsunami di Kabupaten Purwakarta. Kegiatan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Irfan, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur ini diikuti sekitar 50 peserta dari unsur BPBD, Forkopimcam, perangkat desa, pimpinan pondok, tokoh masyarakat, relawan, hingga para santri.

Di tahun ini, SLG yang digelar mengusung tema "10 Taun SLG, 10 Taun Ngawangun Kasiapsiagaan Pikeun Salamet tina Musibah Gempabumi di Wewengkon Jawa Barat" atau "10 Tahun SLG, 10 Tahun Membangun Kesiapsiagaan untuk Selamat dari Bencana Gempabumi di Jawa Barat".

SLG yang mulai digelar pada tahun 2015 ini telah menjangkau berbagai daerah rawan seperti Pangandaran, Sukabumi, Garut, Sumedang, hingga Tasikmalaya.

Dalam sehari penuh, peserta kegiatan dibekali beragam materi mulai dari potensi ancaman gempabumi, pengenalan produk informasi BMKG, teknik tanggap darurat, simulasi jalur evakuasi, hingga latihan Table Top Exercise (TTX) untuk merumuskan rekomendasi tindak lanjut.

Di waktu bersamaan, BMKG juga menyelenggarakan program Goes to School di lingkungan pesantren. Sebanyak 400 siswa MI, MTs, dan MA Al-Irfan bersama para guru mengikuti kegiatan edukasi kesiapsiagaan bencana ini.

"Purwakarta memiliki potensi gempa yang nyata. Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat semakin paham, sigap, dan terampil dalam menghadapi ancaman gempabumi. Harapannya, budaya kesiapsiagaan yang dibangun dapat benar-benar menyelamatkan nyawa," pungkas Rahayu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X