berita-hari-ini

Bjorka 'Asli' Muncul, Lalu Siapa WFT Hacker yang Ditangkap Polda Metro Jaya?

Minggu, 5 Oktober 2025 | 10:15 WIB
Sosok diduga Bjorka 'asli' tiba-tiba muncul, penangkapan WFT oleh Polda Metro Jaya kini diragukan masyarakat.

Bantahan dari Akun 'Bjorka Asli'

Di tengah klaim penangkapan oleh pihak kepolisian, narasi di media sosial justru didominasi oleh keraguan dan skeptisisme.

Banyak yang percaya WFT hanyalah individu yang menunggangi popularitas Bjorka yang melegenda.

Tak lama setelah penangkapan WFT viral, sebuah akun Bjorka baru, Bjorkanism, yang memiliki puluhan ribu pengikut, muncul dan melontarkan bantahan yang membuat publik semakin bingung.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Banten Meluncurkan Uji Coba Bus Trans Banten Gratis Hingga Desember 2025, Ini Rute Lengkapnya

"You think it's me? Everyone uses my name, but you don't realize I'm still free. The one who appeared in 2022," tulis akun Bjorkanism tersebut.

Klaim ini, meskipun belum terverifikasi keasliannya, memperkuat asumsi bahwa Bjorka yang melakukan peretasan data besar-besaran pada tahun 2022 (yang menargetkan data pemerintah dan pejabat) mungkin masih berkeliaran bebas.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya sendiri menyadari bahwa klaim penangkapan ini menimbulkan kontroversi.

Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menegaskan bahwa penyidik memiliki komitmen kuat untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Baca Juga: Hariman Ibrahim Siapa? Ini Sosok Wakil Ketua DPRD Pasangkayu yang Viral Lantaran Gagap Baca UUD 1945

Kini, tantangan terbesar yang dihadapi penyidik adalah mencocokkan jejak digital WFT yang sudah aktif sejak 2020 dengan aksi-aksi peretasan Bjorka yang viral pada tahun 2022.

Penyelidikan harus mampu membuktikan apakah akun WFT di dark forum yang viral pada Februari 2025 memiliki keterkaitan langsung dengan aksi-aksi peretasan data besar yang diklaim Bjorka sebelumnya.

Aksi Bjorka 2022 (meretas data pemerintah, menyerang data pribadi pejabat) menunjukkan level keahlian dan motif politik atau ideologis.

Sementara aksi WFT 2025 (klaim retas data nasabah bank dan pemerasan) menunjukkan motif finansial.

Baca Juga: Dominasi Arsenal Berlanjut, West Ham Jadi Korban Dua Gol Tanpa Balas

Halaman:

Tags

Terkini