METROPOLITAN.ID - Enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) resmi diberhentikan tidak dengan hormat dari seluruh jabatan organisasi mahasiswa (ormawa) setelah terbukti membully Timothy Anugerah Saputra (TAS), korban bunuh diri yang meninggal dunia akibat melompat dari lantai dua gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud pada 15 Oktober 2025.
Aksi tidak pantas mereka terekam dalam percakapan grup WhatsApp yang berisi ejekan dan cemoohan terhadap Timothy Anugerah Saputra, yang kemudian viral dan menuai kecaman luas.
Keempat mahasiswa yang menerima surat PTDH dari Himapol FISIP adalah Maria Victoria Viyata Mayos (Kepala Departemen Eksternal), Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama (Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan), Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana (Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat), dan Vito Simanungkalit (Wakil Kepala Departemen Eksternal).
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 19 Oktober 2025, Akhir Pekan Mulai Cuan?
Selain itu, Putu Ryan Abel Perdana Tirta, Ketua Komisi II DPM FISIP angkatan 2023, juga terkena sanksi serupa. Leonardo Jonathan Handika Putra, Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022, turut diberhentikan dari jabatannya.
Selain pemecatan dari jabatan organisasi, kampus juga mengurangi nilai akademik mereka sebagai bagian dari sanksi disipliner.
Himapol FISIP menegaskan bahwa sikap ini adalah langkah tegas untuk menegakkan nilai akademik dan moral universitas serta menghapus citra negatif yang timbul akibat kejadian ini.
Pihak kampus menegaskan bahwa perilaku bullying seperti ini tidak mencerminkan nilai-nilai Universitas Udayana dan telah merusak lingkungan akademik yang seharusnya saling mendukung.
Baca Juga: Bryan Mbeumo Bujuk Carlos Baleba Gabung Manchester United pada Bursa Transfer Mendatang
Kasus ini menjadi pengingat keras akan dampak fatal bullying, terutama di lingkungan pendidikan tinggi.
Timothy dikenal sebagai mahasiswa cerdas dengan IPK 3,91, namun tekanan akibat perundungan berujung pada tragedi yang sangat memilukan.
Kampus berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan dan pendampingan terhadap mahasiswa agar kejadian serupa tidak terulang.
Sikap cepat dan tegas Unud dalam memberikan sanksi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan yang menilai bahwa penegakan disiplin yang transparan dan adil sangat penting dalam mencegah budaya bullying di dunia kampus.
Baca Juga: Endrick Diminati Klub Eropa, Xabi Alonso Pastikan Kesempatan Bermain di Real Madrid Akan Datang